Sisi Gelap Kades Kohod Arsin Diungkap Ipar: Dari Makelar Tanah hingga Doyan Hiburan Malam

- Jumat, 14 Februari 2025 | 21:05 WIB
Sisi Gelap Kades Kohod Arsin Diungkap Ipar: Dari Makelar Tanah hingga Doyan Hiburan Malam

POLHUKAM.ID - Arsin bin Asip, Kepala Desa Kohod, Pakuhaji, Kabupaten Tangerang tengah disorot setelah polemik pagar laut di wilayah perairan Tangerang, Banten.


Dia diduga menjadi dalang pembuatan dokumen Sertifikat Hak Guna Bangunan (HGB) pagar laut di wilayahnya.


Gaya kesehariannya juga menjadi sorotan. Bak raja kecil, Arsin dikenal warga punya kehidupan yang sangat mewah.


Hal ini terbukti mobil milik Arsin yakni di antaranya ada Honda Civic, Mitsubishi Pajero hingga Rubicon.


Rumah Arsin yang berada di Jalan Kalibaru, Desa Kohod, Kabupaten Tangerang juga cukup luas. 


Rumahnya sangat mudah ditemukan lantaran berbeda dengan rata-rata rumah di sekitarnya. Posisinya pun berada di bawah jalan raya.


Sehingga ketika ingin ke rumahnya, kendaraan tidak perlu mengikuti jalan raya dan langsung lurus masuk wilayah rumahnya yang dekat dengan tikungan berbentuk letter S.


Di bagian atapnya, terlihat bendera merah putih dengan logo burung garuda di bagian tengahnya terpasang mengikuti plafon rumah.


Sementara, untuk bagian teras dipasang keramik warna putih itu terlihat cukup besar itu terlihat hingga bisa memasukkan mobil.


Kekayaan yang dia punya tampaknya tak menjadikan Arsin menjadi seperti padi yang di mana jika semakin bertumbuh akan menunduk. 


Arsin malah kerap pamer atas hartanya tersebut. Contohnya, ketika memberi sumbangan ke kegiatan keagamaan. 


"Arsin setahu saya dia terkenal orang yang arogan. Arogan yang selalu pamer apabila dia memberi," kata Ketua Kelompok Gerakan Tangkap Arsin (Getar), Aman Rizal , di Desa Kohod, Tangerang, Banten, Rabu (12/2/2025).


Selain itu, Arsin juga merupakan sosok yang suka merendahkan harga diri orang. 


Dia disebut menganggap warga Desa Kohod tak berpendidikan atau bodoh. Sehingga, semua akan turut dengan ucapannya.


"Ke anak-anak buahnya juga. Ini uang Rp200 ribu nih, diselipin di jempol kaki, terus disuruh ambil. Ada juga kalau dia ngelawak harus pada ketawa."


"Kalau ketawa dikasih uang, kalau enggak, ya enggak dapat uang. Itu banyak saksinya," kata Henri Kusuma, kuasa hukum warga Desa Kohod.


Tak hanya kegiatan keagamaan, sisi gelap Arsin juga diungkap Henri. Dunia malam tampaknya sangat melekat di diri Arsin.


Amal dan Henri dengan kompak mengatakan jika Arsin sangat senang dengan gemerlap hiburan malam, mulai diskotek hingga karaoke bersama Lady Companion (LS) dan sawer biduan.


Selain itu, karaoke bersama biduan juga menjadi hal yang disukainya.

Halaman:

Komentar

Terpopuler