POLHUKAM.ID - Ketegangan antara Israel dan Iran kian memuncak usai serangan udara besar-besaran Israel ke jantung Teheran pada 16 Juni 2025.
Serangan itu menghancurkan sejumlah situs yang diklaim sebagai infrastruktur “propaganda terkait teror” dan menewaskan puluhan warga sipil.
Iran membalas dengan ratusan rudal dan drone ke wilayah Israel.
Di tengah kekhawatiran global akan eskalasi lebih luas, dikutip dari laman para analis memperkirakan setidaknya tiga skenario besar bisa terjadi jika konflik ini terus berlanjut.
1. Perang Regional Meluas ke Timur Tengah
Jika Israel melanjutkan serangan ke fasilitas militer dan nuklir Iran, maka Teheran kemungkinan akan memobilisasi sekutunya di wilayah, termasuk Hizbullah di Lebanon dan milisi Houthi di Yaman.
Wilayah seperti Irak, Suriah, bahkan Teluk Arab berisiko terseret ke dalam konflik bersenjata terbuka.
Pakar Timur Tengah dari Carnegie Endowment, Aaron David Miller, memperingatkan bahwa “eskalasi yang tidak terkendali bisa memicu konfrontasi regional berskala luas,” termasuk ancaman terhadap jalur minyak strategis di Selat Hormuz yang berdampak pada harga energi global.
2. Serangan Balasan terhadap Infrastruktur Nuklir
Israel secara terang-terangan menyebut misi utamanya adalah mencegah Iran memiliki senjata nuklir.
Serangan ke fasilitas pengayaan uranium di Natanz dan Fordo menjadi prioritas.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak