Israel Tuduh Iran Serang RS Soroka, Pengamat Ungkap Fakta Mengejutkan!

- Sabtu, 21 Juni 2025 | 15:30 WIB
Israel Tuduh Iran Serang RS Soroka, Pengamat Ungkap Fakta Mengejutkan!




POLHUKAM.ID - Pemerintah Israel mengklaim, rudal-rudal hipersonik Iran menghancurkan Rumah Sakit Soroka dengan sengaja, dan menuduh aksi tersebut sebagai tindakan kriminal perang.


Kementerian Kesehatan Israel, seperti dikutip dari Euronews.com, Sabtu (21/6/2025), mengklaim 71 orang terluka setelah rudal Iran menghantam RS Soroka.


Juru bicara RS Soroka sendiri mengatakan tidak ada korban serius karena seluruh pasien dan tenaga kesehatan sudah dievakuasi sebelum serangan Iran.


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu lantas mengatakan Iran akan "membayar" seluruh serangan tersebut yang ia katakan sebagai tindakan kejahatan perang.


Namun, Menteri Luar Negeri Iran Abbas Araghchi dalam akun media sosial X, mengatakan rudal-rudal Iran tidak menargetkan RS Soroka.


"Kekuatan militer kami secara akurat mengeliminasi markas komando militer Israel, markas besar komando intelijen dan sejumlah target vital lainnya, yang sengaja dibangun di sekitar RS Soroka," kata dia.


Pangkalan Udara Nevatim, salah satu fasilitas militer paling strategis milik Israel, ternyata berada sangat dekat dengan Rumah Sakit Soroka, pusat medis terbesar di wilayah selatan.


Serangan yang dilancarkan tersebut merupakan respons langsung Teheran atas agresi militer Israel ke sejumlah wilayah Iran, termasuk menghancurkan fasilitas publik, perumahan warga, dan menimbulkan korban jiwa rakyat sipil.


Target Presisi di Samping Fasilitas Sipil


Fokus utama serangan Iran adalah Pangkalan Udara Nevatim di gurun Negev.


Pangkalan ini bukan sembarang fasilitas militer; Nevatim adalah markas bagi skuadron jet tempur siluman F-35 "Adir," pesawat tempur paling canggih dalam arsenal Angkatan Udara Israel (IAF) yang kerap digunakan untuk melancarkan agresi di Suriah, Lebanon, dan Gaza.


Yang mengkhawatirkan adalah letak pangkalan vital ini. Nevatim hanya berjarak sekitar 15-20 kilometer dari Beersheba, kota besar tempat berdirinya Soroka Medical Center.


Keputusan Israel menempatkan aset militer paling berharganya begitu dekat dengan pusat medis terbesar di kawasan it,  memunculkan pertanyaan serius tentang taktik militer mereka.


Apakah ini sebuah kelalaian, atau sebuah strategi sinis untuk menggunakan infrastruktur sipil sebagai tameng?


Logika serangan Iran menjadi sangat jelas. Mereka membidik pusat komando dan operasional agresi Israel, bukan warga sipil.


Pemilihan Nevatim sebagai target utama adalah pukulan telak yang menunjukkan kapabilitas intelijen dan presisi Teheran.


Analisis Tajam dari Pengamat Timur Tengah


Dina Sulaeman, seorang pengamat isu-isu Timur Tengah, memberikan analisisnya mengenai signifikansi serangan ini.


Menurutnya, serangan tersebut telah diatur dengan cermat untuk mencapai tujuan spesifik tanpa memicu perang total.


"Serangan Iran ini bukan sekadar pembalasan, tapi sebuah pesan strategis yang sangat terukur. Mereka secara spesifik menargetkan Pangkalan Udara Nevatim, pusat operasional jet tempur F-35 yang menjadi kebanggaan Israel," kata dia.


Dina menjelaskan, RS Soroka adalah fasilitas medis ketiga terbesar di Israel.


"RS Soroka tidak ditarget secara sengaja, yang menjadi sasaran adalah fasilitas militer di sebelah. RS itu terkena efek kejut dari serangan tersebut."


Tak hanya itu, Dina juga mengungkapkan RS Soroka sebenarnya merupakan RS militer yang merawat pasukan Israel.


"RS ini adalah RS militer utama yang bertanggung jawab untuk menerima tentara yang terluka yang datang dari Gaza."


Lagi pula, kata Dina, pemerintah Israel yang mengatakan serangan terhadap rumah sakit sebagai kejahatan perang, justru membuka "topeng" rezim zionis sendiri.


"Ada 39 rumah sakit di Gaza yang dibomsecara sengaja oleh Israel atas tuduhan ada HAMAS di dalamnya," kata Dina.


πŸ‘‡πŸ‘‡



Membongkar Klaim Intersepsi 99 Persen


Iran selama sepekan terakhir benar-benar menghujani dua kota besar Israel, yakni Tel Aviv dan Haifa. 


Namun, Israel dan sekutu Barat-nya dengan cepat mengklaim keberhasilan mencegat 99 persen proyektil Iran.


Klaim ini mulai runtuh seiring munculnya bukti visual yang bertebaran di media sosial, dan dibuat sendiri oleh masyarakat Israel.


Sejumlah video yang diverifikasi menunjukkan setidaknya beberapa rudal balistik Iran berhasil menembus sistem pertahanan udara Iron Dome, David's Sling, dan Arrow, lalu menghantam targetnya di Nevatim.


πŸ‘‡πŸ‘‡



Laporan independen dan citra satelit pasca-serangan mengonfirmasi adanya kerusakan pada landasan pacu dan sebuah hanggar pesawat angkut C-130 di pangkalan tersebut.


Meski Israel berusaha mengecilkan dampaknya, fakta bahwa rudal balistik Iran mampu menjangkau dan mengenai salah satu fasilitas mereka yang paling dijaga ketat adalah sebuah kegagalan pertahanan yang signifikan.


Serangan ini telah mengubah aturan main. Iran telah membuktikan kemampuannya untuk menyerang langsung jantung wilayah Israel dari tanahnya sendiri, sebuah langkah yang sebelumnya dianggap tidak mungkin.


Kini, Israel harus berpikir dua kali sebelum melakukan agresi berikutnya, karena tahu bahwa respons yang akan diterima bukan lagi datang dari proksi, melainkan langsung dari Teheran.


Sumber: Suara

Komentar