PBB Ketar-Ketir! Teheran Nyatakan Perang Dimulai Usai Amerika Serikat Bom 3 Pangkalan Nuklir Iran

- Minggu, 22 Juni 2025 | 21:25 WIB
PBB Ketar-Ketir! Teheran Nyatakan Perang Dimulai Usai Amerika Serikat Bom 3 Pangkalan Nuklir Iran




POLHUKAM.ID - Taheran nyatakan perang dimulai setelah Amerika Serikat bom 3 pangkalan nuklir di Iran. 


Ketegangan yang terjadi antara Iran, Israel hingga Amerika Serikat ini membuat PBB khawatir dengan perdamaiana dunia. 


Iran buka suara terkait serangan Amerika Serikat yang menargetkan tiga fasilitas nuklir milinya, Isfahan, Natanz, dan Fordow.


Juru bicara pusat manajemen krisis wilayah Qom mengonfirmasi bahwa serangan tersebut terjadi pada Sabtu (21/6/2025) waktu setempat.


“Beberapa jam yang lalu, setelah aktivasi sistem pertahanan udara Qom dan identifikasi target-target musuh, bagian dari area situs nuklir Fordow, diserang oleh pasukan udara musuh," kata dia, dikutip dari laporan kantor berita Fars dan IRNA yang berafiliasi dengan pemerintah.


Sementara itu, Wakil Gubernur Keamanan Isfahan juga mengkonfirmasi bahwa fasilitas Isfahan dan Natanz di Iran turut diserang.


"Kami menyaksikan penyusupan di dekat fasilitas nuklir di Isfahan dan Natanz,” katanya.


Pejabat kota itu menambahkan bahwa saat ini pertahanan udara telah diaktifkan untuk menghadapi target-target yang tidak bersahabat.


Kendati demikian, beberapa ledakan masih terdengar.


Respons Iran soal serangan AS: Perang dimulai 


Cabang militer utama Teheran Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) merespons serangan AS di tiga situs nuklirnya sebagai tanda peperangan dimulai. 


"Perang dimulai sekarang juga," kata mereka, dikutip dari Euro News via Kompas.com.


IRGC menyebut, serangan AS kali ini meningkatkan konflik antara Iran dan Israel menjadi perang besar-besaran di Timur Tengah.


Serangan itu diluncurkan menggunakan pesawat pengebom B-2 AS yang terlihat mengudara dan menuju ke arah barat dari AS.


Pesawat itu adalah satu-satunya pesawat yang membawa bom penghancur bunker yang lebih besar.


Sementara itu, Organisasi energi atom Iran menyebut bahwa serangan AS ke situs-situs nuklir utama termasuk Fordow yang terkubur di pegunungan sebagai tindakan barbar dan melanggar hukum internasional. 


"Pada subuh hari ini, situs nuklir negara di Fordo, Natanz dan Isfahan diserang oleh musuh-musuh Islam Iran dalam sebuah tindakan biadab yang melanggar hukum internasional," kata organisasi tersebut, dikutip dari AFP. 


Setidaknya tiga fasilitas nuklir Iran diserang, yakni Isfahan, Natanz, dan Fordow. Situs nuklir Fordow terkubur jauh di dalam pegunungan di Iran utara.


Situs ini memiliki sentrifugal canggih yang digunakan untuk memperkaya uranium hingga mencapai tingkat kemurnian yang tinggi. 


Diyakini bahwa hanya bom ‘bunker-buster’ milik AS yang dapat merusak fasilitas tersebut, karena kedalamannya.


PBB sebut serangan AS ke Iran sangat mengkhawatirkan


Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres menyuarakan keprihatinannya atas serangan AS ke Iran pada Sabtu (21/6/2025).


Dia menyebut serangan itu sebagai eskalasi berbahaya di wilayah yang sudah berada di ujung tanduk.


“Pada saat yang berbahaya ini, sangat penting untuk menghindari spiral kekacauan,” kata Guterres, dikutip dari AFP. 


"Tidak ada solusi militer. Satu-satunya jalan ke depan adalah diplomasi. Satu-satunya harapan adalah perdamaian," imbuhnya.


Sementara itu, Trump di hadapan rakyatnya menyampaikan pidato yang mengumumkan bahwa AS berhasil menyerang tiga lokasi nuklir di Iran.


Presiden AS itu mengatakan bahwa serangan telah mempertimbangkan tindakan militer selama berhari-hari di tengah konflik Iran dan Israel. 


Dalam pidatonya itu, Trump menyebut bahwa serang AS ke Iran merupakan keberhasilan militer yang spektakuler.


"Malam ini, saya dapat melaporkan kepada dunia bahwa serangan itu merupakan keberhasilan militer yang spektakuler. Fasilitas pengayaan nuklir utama Iran telah sepenuhnya dan sepenuhnya dihancurkan," kata Trump, dikutip dari CNN.


Penyataan lengkap Israel soal AS serang Iran 


Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa keputusan Presiden AS, Donald Trump untuk menyerang Iran akan mengubah sejarah saat ini.


"Selamat Presiden Trump, keputusan berani Anda untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan Amerika Serikat yang dahsyat dan benar akan mengubah sejarah," kata dia, dikutip dari CNN.


Netanyahu mengaku pernah berdiskusi dengan Trump yang mengatakan bahwa perdamaian bisa ditempuh melalui kekuatan.  


"Pertama datang kekuatan, lalu datang perdamaian. Dan malam ini, Presiden Trump dan Amerika Serikat bertindak dengan kekuatan yang besar," tambah Netanyahu.


 Berikut ini pernyataan lengkap Netanyahu terkait AS serang tiga situs nuklir Iran:


"Selamat Presiden Trump, keputusan berani Anda untuk menargetkan fasilitas nuklir Iran dengan kekuatan Amerika Serikat yang dahsyat dan benar akan mengubah sejarah. 


Dalam Operasi Rising Lion, Israel telah melakukan hal-hal yang benar-benar menakjubkan. 


Namun dalam aksi malam ini terhadap fasilitas nuklir Iran, Amerika benar-benar tak tertandingi. 


Negara ini telah melakukan apa yang tidak dapat dilakukan oleh negara lain di dunia. 


Sejarah akan mencatat bahwa Presiden Trump bertindak untuk menyangkal rezim paling berbahaya di dunia, senjata paling berbahaya di dunia. 


Kepemimpinannya saat ini telah menciptakan titik balik sejarah yang dapat membantu memimpin Timur Tengah dan sekitarnya menuju masa depan yang sejahtera dan damai. 


Presiden Trump dan saya sering mengatakan "perdamaian melalui kekuatan". 


Pertama datanglah kekuatan, lalu datanglah kedamaian. 


Dan malam ini Presiden Trump dan Amerika Serikat bertindak dengan sangat kuat. 


Presiden Trump, saya berterima kasih kepada Anda. Rakyat Israel berterima kasih kepada Anda. Kekuatan peradaban berterima kasih kepada Anda. 


Tuhan memberkati Amerika. Tuhan memberkati Israel dan semoga Tuhan memberkati aliansi kita yang tak tergoyahkan, iman kita yang tak tergoyahkan."


Sumber: Tribun

Komentar