“Jika ada tombol yang dapat Anda tekan yang membuat semua orang Arab menghilang, yang akan mengirim mereka ke kereta ekspres ke Swiss --semoga mereka menjalani kehidupan yang luar biasa di sana, saya berharap yang terbaik bagi mereka di dunia-- saya akan menekan tombol itu,” ucap Wakil Menteri Agama Matan Kahana dalam pernyataan yang dikutip Badan Penyiaran Israel.
“[Tapi] tidak ada tombol seperti itu [...] tampaknya kita ditakdirkan untuk ada di sini [bersama] di tanah ini dalam beberapa bentuk,” tambahnya saat berbicara kepada pelajar di sebuah sekolah menengah di pemukiman Efrat di daerah pendudukan Tepi Barat.
"Ada yang berpikir jika kita kembali ke perbatasan 1967, akan ada dua negara bagian di sini yang akan hidup damai satu sama lain [...] Saya pikir itu omong kosong," katanya.
Kahana kemudian mentweet bahwa populasi Yahudi dan Arab “harus bekerja untuk hidup berdampingan.”
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak