"Saya mengecam negara-negara yang ingin melemahkan Rusia termasuk Amerika Serikat. Amerika Serikat menyatakan kemenangan dalam perang dingin dan kemudian menganggap diri mereka sebagai utusan Tuhan sendiri di planet Bumi," katanya pada Minggu (19/6/2022).
Kemudian, ia melanjutkan Rusia berada di bawah beragam sanksi setelah mengirim pasukan ke Ukraina pada Februari 2022. Ratusan perusahaan asing juga menangguhkan operasi di Rusia atau ditarik keluar dari negara itu seluruhnya.
"Perusahaan Rusia dan otoritas pemerintah bekerja dengan cara yang tenang dan profesional. Kami menormalkan situasi ekonomi. Kami menstabilkan pasar keuangan, sistem perbankan dan sistem perdagangan," kata dia.
Ia menambahkan tingkat inflasi yang diproyeksikan Rusia telah turun sedikit tetapi tingkat tahunan yang diproyeksikan saat ini sebesar 16,7 persen masih terlalu tinggi.
Sementara itu, Putin juga dengan keras membela tindakan negaranya di Ukraina. Rusia berpendapat tetangganya itu merupakan ancaman karena keinginannya untuk bergabung dengan aliansi militer NATO.
“Dalam situasi saat ini, dengan latar belakang risiko dan ancaman yang melonjak, keputusan Rusia untuk melakukan operasi militer khusus adalah keputusan yang dipaksakan. Sangat sulit untuk membuatnya, tetapi itu terpaksa dan perlu. Itu adalah keputusan oleh negara berdaulat yang memiliki hak tanpa syarat, berdasarkan Piagam PBB untuk mempertahankan keamanannya," kata dia.
Ia memprediksi keberhasilan Rusia di Ukraina setelah lebih dari 16 minggu pertempuran.
“Semua tujuan operasi militer khusus pasti akan tercapai. Ini telah ditentukan sebelumnya oleh keberanian dan kepahlawanan para pejuang kita, konsolidasi masyarakat Rusia, yang dukungannya memberikan kekuatan dan kepercayaan kepada tentara dan angkatan laut Rusia, pemahaman mendalam tentang kebenaran dan keadilan historis dari perjuangan kita," kata dia.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Pakistan: India Mungkin Akan Luncurkan Serangan dalam Waktu 24-36 Jam
12 Daftar Kandidat Pengganti Paus Fransiskus: Siapa yang Paling Berpeluang Jadi Pemimpin Umat Katolik?
Maskapai Inggris Hentikan Permanen Penerbangan dari London ke Israel
Inggris Komitmen Dukung Negara Palestina, Kedua Perdana Menteri Bertemu di London