Moskow telah memperingatkan konsekuensi negatif terhadap kedua negara yang menjadi calon anggota Uni Eropa (EU) itu.
“Kami berdiri bersama rakyat dan pemerintah Moldova yang bersahabat di tengah ancaman baru yang datang dari Moskow. Yang tersisa dari Rusia hanyalah melontarkan ancaman ke negara-negara lain setelah puluhan tahun gagal menerapkan kebijakan berdasarkan agresi, pemaksaan, dan sikap tidak hormat,” kata Kuleba melalui Twitter.
Rusia pada Jumat mengatakan keputusan para pemimpin EU untuk menerima Ukraina dan Moldova sebagai kandidat anggota membawa konsekuensi negatif.
Meskipun proses penerimaan anggota EU memerlukan waktu bertahun-tahun, keputusan itu menjadi simbol keinginan EU untuk merangkul lebih erat negara-negara bekas Uni Soviet.
Dengan memperluas cakupan EU hingga ke Ukraina dan Moldova, EU mengorbankan cita-cita demokrasi demi "ekspansi tak terkendali serta perbudakan politik dan ekonomi negara-negara tetangganya."
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Pernah Jadi Buronan Senilai Rp 167 Miliar, Al-Sharaa Kini Bersalaman dengan Trump
Macron: Perang Total Israel Membunuh Warga Sipil, Bukan Menghancurkan Hamas
Telak! Presiden Prancis Skakmat Donald Trump Soal Kemerdekaan Palestina
Ketika Ucapan Shalom Presiden Prabowo Jadi Headline Dua Media Israel