Dalam unggahannya di media sosial Mirziyoyev mengatakan perusuh melakukan "aksi destruktif" di Kota Nukus. Menurutnya pengunjuk rasa melempar batu, menyalakan api dan menyerang polisi.
"Sayangnya terdapat korban diantara sipil dan petugas pihak berwenang," katanya, Ahad (3/7/2022).
Dalam pernyataannya ia tidak mengungkapkan angka korban luka dan penyebabnya. Uzbekistan merupakan negara Asia Tengah yang sangat ketat peraturan. Bekas negara Uni Soviet itu menekan setiap bentuk pembangkangan.
"Terdapat laporan yang terkonfirmasi personel keamanan menggunakan kekuatan berlebih dalam unjuk rasa pada 1 Juli di Nukus," cicit Direktur Human Right Watch untuk Eropa dan Asia Tengah Hugh Williamson di Twitter.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak