Dalam unggahannya di media sosial Mirziyoyev mengatakan perusuh melakukan "aksi destruktif" di Kota Nukus. Menurutnya pengunjuk rasa melempar batu, menyalakan api dan menyerang polisi.
"Sayangnya terdapat korban diantara sipil dan petugas pihak berwenang," katanya, Ahad (3/7/2022).
Dalam pernyataannya ia tidak mengungkapkan angka korban luka dan penyebabnya. Uzbekistan merupakan negara Asia Tengah yang sangat ketat peraturan. Bekas negara Uni Soviet itu menekan setiap bentuk pembangkangan.
"Terdapat laporan yang terkonfirmasi personel keamanan menggunakan kekuatan berlebih dalam unjuk rasa pada 1 Juli di Nukus," cicit Direktur Human Right Watch untuk Eropa dan Asia Tengah Hugh Williamson di Twitter.
Artikel Terkait
Tentara Israel Mulai Ditarik dari Gaza, Begini Kondisi Terkini
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Setujui Proposal Damai Trump, Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk