Lapid mengambil alih kepemimpinan minggu lalu sebagai bagian dari kesepakatan yang dibuat tahun lalu yang menciptakan pemerintahan koalisi.
Bennett awalnya memimpin tetapi mengundurkan diri setelah serangkaian pembelotan dan kekalahan legislatif. Parlemen membubarkan diri, memicu pemilihan baru dan menyerahkan kekuasaan kepada Lapid.
Israel akan menuju ke tempat pemungutan suara lagi pada 1 November, ketika Lapid akan berusaha meyakinkan pemilih untuk mengadopsi visi sentrisnya dan menolak mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. sedangkan Bennett tidak akan kembali bersaing untuk posisi perdana menteri.
Lapid akan melakukan perjalanan ke Paris untuk pertemuan pada pekan ini, kemudian pekan depan menjadi tuan rumah Presiden AS Joe Biden. Dua momen ini akan menjadi momen penentuan dia menunjukan kemampuan sebagai perdana menteri.
Pemilu mendatang, seperti pada empat pemilu sebelumnya, kemungkinan akan menjadi referendum dalam kemampuan Netanyahu untuk memimpin kembali. Pemimpin partai Likud menghadapi tuduhan korupsi, meski menyangkal melakukan kesalahan.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak