POLHUKAM.ID - Kepolisian Prefektur Paris menolak lamaran seorang pria Muslim untuk bergabung dengan akademi kepolisian karena ada tanda doa (hitam) di keningnya, menurut laporan media Prancis, MediaPart, pekan lalu.
Karim, pria Muslim berusia 24 tahun yang permohonannya ditolak, berbicara tentang situasi tersebut dan berita tersebut kemudian menjadi berita utama.
Aljazeera melaporkan pekan lalu bahwa Karim, yang impian masa kecilnya adalah menjadi seorang polisi, telah lulus semua tes untuk bergabung dengan polisi Prancis.
Pemohon hanya memiliki satu langkah terakhir yang tersisa, penyelidikan moralitas, untuk menerima persetujuan prefektur dan memasuki akademi kepolisian.
Namun, impian Karim tidak terwujud seperti yang ia bayangkan. Saat wawancara dengan seorang petugas polisi pada Maret 2021, pria Muslim tersebut ditanyai tentang tanda di keningnya.
Tanda doa biasanya digambarkan sebagai tanda pengabdian dan ketakwaan. Sujud yang berulang dan berkepanjangan, saat dahi menyentuh tanah saat shalat, menyebabkan dahinya menghitam.
Karim mengatakan bahwa dia menjelaskan selama wawancara jika tanda tersebut disebabkan karena dia rajin sholat, dan dia menekankan bahwa tidak semua Muslim memiliki tanda tersebut karena beberapa memiliki kulit yang lebih sensitif.
Tujuh bulan kemudian, Karim menerima email dari prefektur, yang menekankan bahwa permohonannya telah ditolak.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak