Remaja Muslim India Tewas Digantung Gara-gara ‘Mengambil Pisang’ di Acara Kuil Hindu

- Jumat, 29 September 2023 | 01:30 WIB
Remaja Muslim India Tewas Digantung Gara-gara ‘Mengambil Pisang’ di Acara Kuil Hindu

“Penyelidikan awal menemukan bahwa sekelompok pria menghentikannya karena dicurigai sebagai pencuri, lalu mereka mengikat dan memukulinya,” kata Joy N Tirkey, pejabat polisi di daerah tersebut, mengatakan dalam sebuah pernyataan video.


Menurut tetangganya, Ishaq mengalami sedikit gangguan mental. “Dia adalah anak laki-laki sederhana yang tidak membahayakan siapa pun,” ucap pengemudi becak Mohammad Saleem, yang tinggal di jalur yang sama, mengatakan kepada Al Jazeera.


Dia mengatakan Ishaq akan membantu semua orang di tempat itu untuk membawa beban mereka. “Dia anak yang baik. Dia tidak pernah mengatakan tidak. Kami akan membayarnya 20 atau 50 rupee untuk pekerjaan itu.”


Wajid menginginkan keadilan atas pembunuhan putra satu-satunya. “Kami sejauh ini puas dengan tindakan polisi tetapi kami ingin orang-orang yang membunuh anak saya mengalami nasib yang sama,” katanya.


Penyerangan dan hukuman mati tanpa pengadilan, terutama terhadap umat Islam, telah meningkat di India sejak Partai Bharatiya Janata (BJP) sayap kanan Perdana Menteri Narendra Modi berkuasa pada tahun 2014. Pemerintah India membantah tuduhan tersebut.


Puluhan warga Muslim digantung atau diserang oleh kelompok sayap kanan Hindu karena dicurigai membunuh sapi, yang penyembelihannya dilarang di sebagian besar negara bagian India karena sebagian umat Hindu menganggap hewan ini suci.


Sharjeel Usmani, seorang aktivis mahasiswa Muslim yang tinggal di New Delhi, mengatakan hukuman mati tanpa pengadilan terhadap Ishaq mengungkapkan realitas kelam tentang perubahan dalam cara sebagian masyarakat Hindu menjalankan agama mereka. “Hukuman mati tanpa pengadilan terhadap seorang Muslim sudah menjadi sebuah ritual dan itu adalah sesuatu yang harus dipikirkan oleh para pemimpin Hindu,” katanya.


Bano, yang hanya memiliki satu nama dan tinggal di rumah di seberang rumah Wajid, mengatakan kepada Al Jazeera sejauh ini belum ada politisi yang mengunjungi keluarga tersebut. “Mereka adalah orang-orang miskin. Mereka harusnya dibantu tapi kami tahu tidak akan ada yang datang karena kami Muslim,” ujarnya.


Sumber: inilah

Halaman:

Komentar

Terpopuler