Sebelumnya pemerintah Amerika Serikat mengutuk rencana Israel untuk membangun 4.000 pemukiman bagi pemukim Yahudi di wilayah pendudukan Tepi Barat. AS mengatakan, tindakan itu sangat merusak prospek solusi dua negara.
"Pemerintahan Biden telah menjelaskan hal ini sejak awal. Kami sangat menentang perluasan permukiman yang memperburuk ketegangan dan merusak kepercayaan di antara para pihak. Program Israel untuk memperluas permukiman sangat merusak prospek solusi dua negara," ujar Wakil juru bicara Departemen Luar Negeri, Jalina Porter, dilansir Middle East Monitor, Jumat (13/5/2022).
Ada lebih dari 700 ribu pemukim Yahudi ilegal yang tinggal di wilayah pendudukan Tepi Barat dan Yerusalem. Menurut hukum internasional, pembangunan permukiman Yahudi tersebut ilegal.
Sementara itu, warga Palestina dilarang membuat perubahan struktural atau membangun struktur baru apa pun di Area C tanpa izin Israel. Namun warga Palestina yang mengajukan izin hampir tidak pernah disetujui.
Bersasarkan Kesepakatan Oslo II, yang ditandatangani pada 1995, wilayah pendudukan Tepi Barat dibagi menjadi tiga zona, yaitu Area A di bawah kendali nominal Palestina, Area B di bawah kendali keamanan Israel dan kontrol nominal sipil dan administratif Palestina, serta Area C di bawah kendali sipil, administratif dan keamanan Israel. Luas Area C mencakup sekitar 60 persen dari wilayah pendudukan Tepi Barat.
Sumber: m.republika.co.id
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak