Mereka mengatakan telah mengerahkan puluhan ribu tentara di daerah sekitar Gaza, sebuah jalur sempit yang menjadi rumah bagi 2,3 juta warga Palestina, dan berencana untuk mengevakuasi semua warga Israel yang tinggal di sekitar perbatasan wilayah tersebut.
Di Gaza, Juru Bicara Hamas Abdel-Latif al-Qanoua mengatakan bahwa serangan tersebut adalah untuk membela rakyat Palestina. Adapun pihaknya akan terus melakukan serangan roket dan masih melakukan operasi di balik garis pertahanan.
Serangan tersebut merupakan serangan terbesar dan paling mematikan ke Israel sejak Mesir dan Suriah melancarkan serangan mendadak dalam upaya merebut kembali wilayah yang hilang dalam perang Yom Kippur 50 tahun yang lalu.
AS Ikut Campur
Di sisi lain, Amerika Serikat (AS) mulai ikut campur dalam perang antara Hamas-Hizbullah dengan Israel. Washington dilaporkan mengirim kapal induk, enam kapal perang dan sejumlah jet tempur canggih ke Mediterania Timur untuk membantu militer Zionis.
Selain Amerika, Inggris juga ikut membela Israel. Serangan besar-besaran Hamas yang diberi nama Operasi Badai al-Aqsa tak hanya mengejutkan Israel, tapi juga para sekutu Barat.
Tindakan Amerika dan Inggris ini meningkatkan ketegangan di wilayah tersebut, di mana para pejabat intelijen Iran dituduh merencanakan serangan mendadak Hamas terhadap Israel.
Dalam pidato yang disiarkan televisi dari Gedung Putih, Presiden Joe Biden mengatakan, "Dalam pemerintahan saya, dukungan terhadap keamanan Israel sangat kuat dan tak tergoyahkan."
"Kami akan memastikan bahwa mereka mendapatkan bantuan yang dibutuhkan warganya dan mereka dapat terus membela diri," ujar Biden seperti dikutip The Telegraph, Senin (9/10/2023).
Perdana Menteri Inggris Rishi Sunak mengutuk serangan Hamas sebagai “aksi teror” dan menawarkan intelijen Inggris untuk membantu Israel mengidentifikasi target-target Hamas di Gaza.
Sunak mengatakan kepada Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu bahwa Inggris siap memberikan dukungan diplomatik atau keamanan saat dia mengadakan panggilan telepon dengan Jerman, Prancis dan Amerika Serikat pada hari Minggu.
Sumber: suara
Artikel Terkait
Tentara Israel Mulai Ditarik dari Gaza, Begini Kondisi Terkini
Hamas dan Israel Sepakat Gencatan Senjata
Jepang Ultimatum Israel: Hentikan Serangan atau Tokyo Akui Palestina
Hamas Setujui Proposal Damai Trump, Nasib Netanyahu di Ujung Tanduk