POLHUKAM.ID -Dua rumah sakit di Gaza, termasuk Rumah Sakit Indonesia, terancam kehilangan daya karena bahan bakar untuk menyalakan generator sudah hampir habis.
Jurubicara Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza mengungkap, Rumah Sakit Al Shifa dan Rumah Sakit Indonesia hanya memiliki sedikit bahan bakar generator untuk beberapa jam.
Sejak Israel memutus jaringan listrik, akses bahan bakar dan air, rumah sakit di Gaza telah bertahan menggunakan generator selama lebih dari tiga pekan.
Padahal, Al Shifa merupakan rumah sakit terbesar di Gaza. Sementara RS Indonesia adalah rumah sakit terakhir di Gaza bagian utara yang masih berfungsi.
Keduanya menampung ribuan orang terluka akibat serangan Israel yang diluncurkan Israel ke Gaza tanpa henti. Bahkan banyak di antara mereka merupakan anak-anak, lansia, dan perempuan.
Selain terancam kehilangan daya, rumah sakit di Gaza juga kesulitan mendapat air hingga pasokan medis.
Jika rumah sakit di Gaza kehilangan daya, maka diperkirakan akan lebih banyak jumlah korban jiwa yang berjatuhan. Mengingat ada ribuan pasien yang bergantung pada peralatan medis yang membutuhkan listrik, seperti ventilator.
Data terakhir menyebutkan 8.525 orang Palestina meninggal akibat serangan Israel ke Gaza sejak 7 Oktober 2023. Sementara lebih dari 1.400 orang meninggal di Israel.
Sumber: RMOL
Artikel Terkait
Jokowi Akan Pidato Tentang Pentingnya AI Saat Hadir di Bloomberg New Economy Forum 2025 di Singapura, Pakai Bahasa Inggris?
Bukan Prabowo, Pidato Presiden Kolombia Gustavo Petro Paling Keras Sampai AS Walk Out, Ternyata Ini Pemicunya!
Pernah Jadi Buronan Senilai Rp 167 Miliar, Al-Sharaa Kini Bersalaman dengan Trump
Macron: Perang Total Israel Membunuh Warga Sipil, Bukan Menghancurkan Hamas