POLHUKAM.ID - Sejumlah restoran cepat saji di negara-negara Arab terkena dampak kampanye boikot atas serangan militer Israel di Jalur Gaza sejak serangan Hamas di Israel selatan pada 7 Oktober 2023.
Tak hanya itu, produk lainnya seperti deterjen pun terdampak.
Beberapa perusahaan yang menjadi sasaran kampanye itu dianggap mengambil sikap pro-Israel, dan beberapa lainnya diduga memiliki hubungan keuangan dengan Israel atau melakukan investasi di sana.
Ketika kampanye ini mulai menyebar, seruan boikot yang beredar di media sosial telah meluas hingga mencakup lusinan perusahaan dan produk, sehingga mendorong pembeli untuk beralih ke produk alternatif lokal.
Contohnya di Kuwait City pada Selasa (21/11/2023) malam, cabang Starbucks, McDonald's dan KFC semuanya hampir kosong.
Seorang pekerja Starbucks mengatakan, merek-merek Amerika lainnya juga terkena dampaknya.
restoran KFC kosong akibat boikot merek-merek Barat di Mesir
Para pekerja di restoran Kentucky Fried Chicken (KFC) yang kosong akibat boikot merek-merek Barat di Mesir akibat pemboman Israel di Gaza di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok milisi Palestina Hamas, di Kairo, Mesir, 20 November , 2023.
Di Rabat, ibu kota Maroko, seorang pekerja di cabang Starbucks mengatakan jumlah pelanggan menurun secara signifikan pada minggu ini.
Meski demikian, perusahaan tidak memberikan angka pastinya.
Seorang warga Kairo yang sedang berdemo mengatakan, boikot adalah cara terbaik untuk membuat suara mereka didengar.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak