KIAT INDONESIA - Dewan peninjau kuasi-independen telah memutuskan bahwa perusahaan induk Facebook, Meta, harus membatalkan dua keputusan untuk menghapus postingan pperang Israel-Palestina.
Dalam kasus tersebut, Meta akhirnya mengaktifkan kembali postingan tersebut, yang menampilkan korban warga Palestina dan yang lainnya dan seorang sandera Israel, meskipun ia menambahkan peringatan pada keduanya karena konten kekerasan. Artinya, perusahaan tidak berkewajiban melakukan apa pun terhadap keputusan dewan direksi.
Meski begitu, dewan direksi juga menyatakan tidak setuju dengan keputusan Meta yang melarang postingan tersebut direkomendasikan oleh Facebook dan Instagram.
Baca Juga: Raksasa Pengembang Perangkat Lunak Intel Berencana PHK Massal 235 Karyawannya Tahun Ini
Dalam satu kasus, Instagram menghapus video yang menunjukkan serangan di atau dekat Rumah Sakit Al-Shifa di Kota Gaza. Postingan tersebut menunjukkan warga Palestina, termasuk anak-anak, terluka atau terbunuh.
Sistem otomatis Meta menghapus postingan tersebut, dengan mengatakan bahwa postingan tersebut melanggar aturannya terhadap konten kekerasan dan grafis.
Kasus lainnya adalah video yang diunggah ke Facebook tentang seorang wanita Israel yang memohon kepada para penculiknya untuk tidak membunuhnya saat dia disandera dalam serangan Hamas di Israel pada 7 Oktober.
Baca Juga: Harga Emas Antam Meroket Lagi, Berbanderol 1.125.000 per Gram
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak