Israel dan Hizbullah, bersama dengan kelompok bersenjata lainnya yang beroperasi di Lebanon Selatan, telah menetap dalam ritme yang stabil dalam pertukaran serangan sejak putaran pertempuran antara Hamas dan Israel.
Sejak saat itu, Israel tanpa henti mengebom Gaza melalui sebuah kampanye genosida dan menewaskan lebih dari 21 ribu penduduk sipil.
Sebagian besar dari korban tewas adalah perempuan dan anak-anak serta 2,3 juta penduduk menjadi pengungsi.
Baca Juga: Contoh Teks Prosedur Membuat Kolak Cendol Kolang Kaling, Variasi Olahan yang Nikmat Sekali
Serangan Israel di Gaza memicu ketegangan di sepanjang perbatasan Israel-Lebanon, karena pertukaran tembakan antara pasukan Israel dan Hizbullah dilaporkan terjadi dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak bertempur dalam perang skala besar tahun 2006.
Puluhan ribu orang di Israel dan Lebanon juga telah mengungsi. Lebih dari 150 orang, sebagian besar dari mereka adalah pejuang Hizbullah, terbunuh sejak gencatan senjata dimulai. Angka tersebut termasuk 20 penduduk sipil dan 3 wartawan, menurut kantor berita AFP.
Selasa kemarin, sebuah serangan Hizbullah melukai 11 orang di Israel utara, sementara serangan Israel di Bint Jbeil menewaskan 3 orang, termasuk 1 pejuang Hizbullah.
Artikel ini telah lebih dulu tayang di: bicaraberita.com
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak