polhukam.id (RUSIA) - Para ilmuwan dari RE Alexeev Nizhny Novgorod State Technical University merakit pabrik pirolisis berbasis plasma yang memungkinkan pemrosesan minyak bermutu rendah (“berat”) di bawah suhu rendah dan tanpa menambahkan bahan apa pun.
Hasil penelitian mereka yang diterbitkan dalam jurnal Energies mungkin dapat memfasilitasi penerapan metode pirolisis berbasis plasma dalam penyulingan minyak, dimana metode ini tidak banyak digunakan karena ukuran reaktor yang kecil.
Pengolahan minyak kelas rendah yang memiliki kepadatan tinggi dan kandungan sulfur tinggi sangatlah rumit dari sudut pandang teknis: memerlukan suhu tinggi yang dipertahankan oleh pembakaran bahan bakar fosil, dan pada saat yang sama memerlukan hidrogen dalam jumlah besar.
Baca Juga: Personel OMB UKL 5 Lakukan Pengamanan Kampanye di Singkawang Barat
Biaya pemrosesan tersebut dapat dikurangi dengan menggunakan reaktor plasma, di mana reaksi kimia berlangsung dengan plasma bersuhu rendah. Reaktor semacam itu tidak memerlukan penggunaan hidrogen atau katalis yang mahal, dan pada saat yang sama memungkinkan diperolehnya zat-zat berharga sebagai produk sampingan.
Misalnya, selama pirolisis minyak berbasis plasma, radikal dan ion berevolusi melalui aksi pelepasan listrik yang mengaktifkan molekul senyawa organik. Hal ini memicu beberapa reaksi khusus yang mengakibatkan pemecahan molekul yang lebih besar menjadi molekul yang lebih kecil, yang dapat digunakan dalam berbagai proses kimia.
Untuk mengevaluasi semua keunggulan ini, para ilmuwan dari Universitas Teknik Negeri Nizhny Novgorod merakit pabrik pirolisis berbasis plasma yang terdiri dari reaktor, sistem pencatatan muatan listrik, dan unit pengumpulan gas yang dihasilkan. Ukuran reaktornya adalah 300 cm 3 – lebih dari 7 kali lebih besar dari semua model lain yang ada saat ini.
Artikel Terkait
Kode HTML Kosong? Ini Rahasia Menulis Artikel yang Tak Terbaca Mesin Pencari!
Stadion Langit NEOM: Fakta Mencengangkan di Balik Stadion Gantung 350 Meter untuk Piala Dunia 2034
46 Anak Gaza Tewas dalam 12 Jam: Ini Serangan Mematikan Israel Sejak Gencatan Senjata
45 Tewas dalam Serangan Terbaru Israel ke Gaza, Korban Didominasi Perempuan dan Anak-anak