9 Warga Sipil Tewas Dibantai di Nduga, TPNPB-OPM: Kami Sudah Ingatkan, Itu Zona Perang!

- Minggu, 17 Juli 2022 | 15:00 WIB
9 Warga Sipil Tewas Dibantai di Nduga, TPNPB-OPM: Kami Sudah Ingatkan, Itu Zona Perang!

KKB Army Tabuni Pelaku Pembantaian

Komandan Korem 172/PWY Brigjen TNI J.O. Sembiring menduga pembantaian 12 orang di Kampung Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga Papua dilakukan oleh KKB pimpinan Army Tabuni. 

Danrem mendapatkan informasi, laporan awal menyebutkan jumlah KKB Army Tabuni yang melakukan pembantaian dan penembakan diperkirakan 20 orang, menggunakan 8 pucuk senjata api. 

“Senjata api ini digunakan untuk melakukan penjarahan, penembakan dan pembunuhan terhadap masyarakat pendatang yang melintas dan berjualan di kios di Kampung Nogolait,” ujarnya. 

Terkait evakuasi, pihak TNI berkoordinasi dengan Kodam XVII/Cenderawasih, Polda Papua, Korem 174/ATW serta DanLanud Timika. 

“Evakuasi menggunakan Heli Caracal TNI AU dan Heli Bell Polri dari Distrik Kenyam menuju Timika,” jelasnya. 

Adapun 2 korban luka-luka dievakuasi dengan menggunakan Heli Bell Polri, 3 korban meninggal dunia dievakuasi menggunakan pesawat Rimbun Air dari Polda. 

Kemudian 6 korban meninggal dunia dievakuasi dengan menggunakan Heli Caracal milik TNI AU dan 1 korban telah diambil keluarganya guna dimakamkan di Kenyam Kabupaten Nduga. 

“Aparat gabungan TNI-Polri dari Satgas Kodim Pegubin Yonif PR 431/SSP, Personel Satgas Damai Cartenz dan Polres Nduga bersiaga di tempat kejadian untuk mengantisipasi aksi lanjutan dari KKB,” ujarnya.

Akun Kejora Merdeka Klaim Sudah Diingatkan

Di media sosial, berbagai akun pendukung KKB atau TPNPB-OPM menyampaikan peristiwa tersebut akibat kesalahan warga sendiri yang memilih tetap berada di zona perang. 

“Sudah diperingatkan dari dulu tapi toh, kepalanya keras seperti batu #KKBDiluarBatasKemanusiaan," tulis akun KEJORA Merdeka @PastiMerdeka, Minggu 17 Juli 2022. 

Akun tersebut menyampaikan, pihak TPNPB sudah memberi imbauan agar warga Sipil meninggalkan lokasi tersebut. 

“Sudah di himbau dari 2021, imigran segera tingglkn daerah konflik!. Jdi ya, Salah sendri,” tulisnya lagi. 

Menurut akun tersebut, TPNPB tidak salah, karena sudah di himbau sejak 2021 agar imigran tinggalkan daerah konflik karena merupakan lokasi prang.  

“Tapi tidak didengar dan TNI-Polri pun mengatakan  bahwa mereka menjamin keselamatan warga. Sekarang jatuh korban siapa yang disalahkan,” tulisnya lagi. 

Akun tersebut juga melampirkan tangkapan layar berisi berita dngan jurul: TPNPB: Kami Sudah Uumumkan Warga Sipil Keluar dari Boega karena Itu Zona Perang.

Sumber: makassar.terkini.id

Halaman:

Komentar

Terpopuler