Viral Pasien Tunggu Obat 2 Jam di Loket Puskesmas Bangkalan, Ternyata Petugasnya Lagi Asik Ngopi di Warkop

- Minggu, 22 Juni 2025 | 15:50 WIB
Viral Pasien Tunggu Obat 2 Jam di Loket Puskesmas Bangkalan, Ternyata Petugasnya Lagi Asik Ngopi di Warkop


POLHUKAM.ID -
Sebuah video yang memperlihatkan loket obat Puskesmas Kwanyar di Bangkalan, Jawa Timur, dalam keadaan sepi tanpa petugas, menjadi viral di media sosial. Dalam video tersebut, terdengar suara perekam yang menyatakan bahwa ia dan sejumlah keluarga pasien lainnya sudah menunggu selama dua jam tanpa kejelasan dari pihak puskesmas. Peristiwa ini terjadi pada Senin (16/6/2025) sekitar pukul 00.00 WIB.

Keluarga Pasien Kecewa, Tidak Ada Petugas di Loket Obat


Menurut informasi, keluarga pasien harus menunggu sejak pukul 22.00 WIB hingga pukul 24.00 WIB tanpa adanya kehadiran petugas di loket ruang obat. Banyak pengunjung yang hendak menebus obat, namun tidak ada seorang pun petugas yang bisa ditemui.

"Sudah 2 jam berlalu, kami menunggu sejak pukul 22.00 WIB sampai pukul 24.00 WIB, tidak ada petugas. Banyak yang nyari mau nebus obat tapi petugas tidak ketemu. Katanya ke mushola tapi tidak ada," tutur perekam dalam video yang viral tersebut.

Kondisi tersebut tentu menimbulkan keresahan dan kekecewaan bagi pasien dan keluarganya yang memerlukan layanan kesehatan dalam waktu cepat, terutama di malam hari.

Kepala Puskesmas Beri Penjelasan: Petugas Ternyata Sedang Ngopi


Kepala Puskesmas Kwanyar, Rudi Hartono, membenarkan kejadian tersebut. Ia mengaku mendapatkan laporan video dari masyarakat pada pukul 03.25 pagi, dan segera mengambil langkah cepat untuk menindaklanjutinya.

"Laporan video tersebut dikirim ke saya pukul 03.25 pagi dan pada pukul 04.00 saya langsung berkoordinasi dengan kepala ruangan obat untuk menindaklanjuti hal tersebut," ujar Rudi Hartono.

Dari hasil penelusuran internal, diketahui bahwa petugas kamar obat sempat keluar dari ruangannya untuk ke mushola dan kemudian menuju warung kopi.

"Jadi dia sempat keluar ke mushola, karena merasa ngantuk, dia ngopi," ungkapnya.

Petugas Diduga Tidak Sadar Ada Keluarga Pasien Menunggu


Rudi Hartono menduga bahwa petugas kamar obat tersebut tidak menyadari bahwa ada keluarga pasien yang sedang menunggu di loket untuk mengambil obat. Ia juga menambahkan bahwa pada umumnya, setiap petugas yang hendak keluar dari ruangannya diwajibkan untuk berpamitan atau memberi tahu rekan kerja lainnya. Namun, dalam kasus ini, petugas tersebut tampaknya khilaf dan berasumsi tidak akan ada kunjungan pengambilan obat di jam tersebut.

"Biasanya petugas saat hendak keluar, akan pamit terlebih dahulu. Ini mungkin khilaf dan mengira di jam itu tidak ada kunjungan untuk pengambilan obat," jelasnya.

Evaluasi dan Pembenahan Layanan Dilakukan


Sebagai langkah tindak lanjut atas kejadian tersebut, pihak Puskesmas Kwanyar langsung melakukan evaluasi internal. Seluruh staf, khususnya dari bagian ruang obat, dikumpulkan untuk memberikan klarifikasi dan evaluasi pelayanan.

"Kami langsung melakukan evaluasi, seluruh staf kami kumpulkan terutama bagian obat dan kami akan lakukan pembenahan," pungkas Rudi Hartono.

Evaluasi ini menjadi penting mengingat pelayanan kesehatan merupakan kebutuhan esensial, terutama di fasilitas layanan publik seperti puskesmas. Ketidakhadiran petugas tanpa pemberitahuan jelas dapat memengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap layanan yang disediakan oleh pemerintah.

Komitmen untuk Meningkatkan Kualitas Layanan


Kejadian ini memberikan pelajaran penting mengenai pentingnya kedisiplinan dan tanggung jawab dalam melayani masyarakat. Terlebih lagi, layanan puskesmas tidak mengenal waktu karena pasien bisa datang kapan saja, terutama dalam kondisi darurat.

Dengan adanya komitmen dari kepala puskesmas untuk melakukan pembenahan, masyarakat berharap agar kejadian serupa tidak terulang lagi. Monitoring kinerja petugas dan penerapan sistem pengawasan berbasis teknologi seperti absensi digital atau sistem pengingat kehadiran bisa menjadi salah satu solusi untuk mencegah hal serupa di masa depan.

Diharapkan, seluruh puskesmas di Indonesia, khususnya yang berada di wilayah pedesaan atau daerah, dapat meningkatkan kualitas layanan mereka demi memenuhi hak dasar masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan yang cepat, adil, dan profesional.***

Sumber: pojokbaca

Komentar