POLHUKAM.ID - Link video syur yang mengatasnamakan perempuan bernama Andini Permata belakangan viral di media sosial karena melakukan adegan senonoh bareng bocil (bocah kecil) yang diduga adiknya sendiri.
Cuplikan video syur menunjukkan perempuan diduga bernama Andini Permata menggunakan berbagai kostum sambil menunjukkan bagian tubuhnya.
Tak cuma satu, cuplikan video syur tersebut tampaknya dibuat di waktu dan tempat yang berbeda oleh sosok Andini Permata.
Di beberapa cuplikan yang disensor, terlihat ada adegan tak senonoh yang sengaja ditampilkan bersama bocah laki-laki tersebut.
Meski tak diketahui identitas atau usia pastinya, namun terlihat bocah laki-laki di video syur itu kemungkinan masih duduk di bangku SD.
Konten asusila itu pun menjadi sorotan karena merupakan kejahatan berhubungan seksual dengan bocah, belum lagi jika benar keduanya adalah saudara kandung.
Belakangan beredar informasi soal lokasi Andini Permata yang sebelumnya menjadi misteri beberapa hari.
Sebuah akun X dengan pengikut 188 ribu yang kerap membeberkan data @dhemit_is_back menjelaskan temuan yang mereka miliki.
Akun tersebut mengatakan, berdasarkan data yang dikumpulkan kemungkinan lokasi Andini Permata ada di Jawa Timur.
"Untuk lokasi Andini Permata masih dalam trace, sementara hanya di wilayah Jawa Timur (Sidoarjo-Betro)," tulis akun tersebut, dikutip Senin (14/7/2025).
Waspada Link yang terdapat pada video diduga hubungan sed4r4h kakak adik Andini Permata
— dhemit_is_back (@dhemit_is_back) July 11, 2025
1. Jebakan phising mencuri akun medsos lewat link
2.Serangan Malware dan Ransomware data
3.Pencurian data
4. Situs Sampah penuh iklan (Adware)
Untuk lokasi Andini Permata masih dalam trace⦠pic.twitter.com/VxRp3wkPx9
Selain itu, disebutkan juga bahwa video syur berdurasi 2 menit 31 detik itu diduga melibatkan anak di bawah umur.
Ternyata, tak cuma bocah laki-laki tetapi juga sosok perempuan yang disebut sebagai Andini Permata diduga masih berusia 18 tahun.
Akun itu pun meminta agar masyarakat tak mudah terpancing oleh konten asusila, apalagi yang bisa mengandung pidana seperti pedofilia dan inses.
Sebab, dari ribuan link yang beredar kebanyakan adalah penipuan yang bahkan bisa mencuri data korbannya.
Dijelaskan akun tersebut, mayoritas link yang ditemukan mengarah ke jebakan phising atau mencuri akun media sosial.
Selain itu ada pula yang mengandung serangan ransomware dan malware ataupun situs sampah yang penuh iklan.
Sumber: tvone
Artikel Terkait
Dilanda Isu Miring hingga Anak dan Menantu, Jokowi Tak Gentar: Siap Unjuk Ijazah Asli di Pengadilan
Bendahara Negara Usul Tambah Anggaran Rp 4,88 Triliun
Tanggapi Replik Jaksa, Kubu Tom Lembong: Inkopkar Pinjam Gula untuk Perintah Jokowi
Eks Panglima TNI Bongkar Alasan Prabowo Pilih Gibran Jadi Cawapres: Ada Ancaman dari Sang Paman