Memohon Dipulangkan dari Rusia, Eks Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara Akui Terjebak, Chat Anak Bikin Sedih

- Senin, 21 Juli 2025 | 13:20 WIB
Memohon Dipulangkan dari Rusia, Eks Marinir TNI AL Satria Arta Kumbara Akui Terjebak, Chat Anak Bikin Sedih


POLHUKAM.ID -
Setelah sempat dikabarkan gugur, Desertir Marinir TNI AL Satria Kumbara minta pulang ke Indonesia.

Eks Prajurit Marinir yang jadi tentara perang bayaran Rusia ini bahkan memohon kepada Presiden Prabowo Subianto untuk mengurus kewarganegaraannya yang dicabut usai membelot dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Diketahui mantan prajurit Marinir TNI Angkatan Laut (AL) bernam lengkap Satria Arta Kumbara, yang bergabung dengan pasukan bayaran Rusia ini mengunggah sebuah postingan terbarunya di akun Tiktok @zstorm689, Minggu (20/7/2025).

Ia yang masih berada di garis depan pertempuran, wilayah Ukraina itu mengungkap alasan di balik keinginannya untuk pulang ke Indonesia.

Satria Kumbara mengaku 'terjebak' dengan keputusannya yang menandatangi kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia menjadi tentara bayaran.

Mengawali postingannya, usai mengucapkan salam, Satria menyapa Presiden Prabowo Subianto, Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka dan Menteri Luar Negeri Sugiono.

Satria menyampaikan permohonan maaf, karena ketidaktahuannya yang menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia, telah mengakibatkan status kewarganegaraannya sebagai warga negara Indonesia dicabut.

“Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, yang terhormat Bapak Presiden Republik Indonesia, Bapak Prabowo Subianto, Wakil Presiden Bapak Gibran Rakabuming Raka, dan Bapak Menteri Luar Negeri, Bapak Sugiono,”

“Mohon izin Bapak. Sayang ingin memohon maaf sebesar-besarnya apabila ketidaktahuan saya, menandatangani kontrak dengan Kementerian Pertahanan Rusia mengakibatkan dicabutnya warga negara saya,” kata Satria.

Mantan Marinir ini menegaskan bahwa ia tidak pernah sema sekali berfikir untuk mengkhianati negara.

Ia datang ke Rusia menjadi prajurit bayaran hanya untuk mencari nafkah. 

“Mohon izin Bapak, saya tidak pernah mengkhianati negara sama sekali,"

"Karena saya niatkan datang ke sini (Rusia) hanya untuk mencari nafkah. Wakafa Billahi, cukuplah Allah sebagai saksi,” ujar Satria.

“Saya pamit dengan ibu, saya cuci kaki, saya mohon doa restu dan saya berangkat ke sini (Rusia),” tambahnya.

Disertir TNI AL ini menegaskan, pencabutan statusnya sebagai warga negara Indonesia sungguh tidak sebanding dengan apa yang dia dapatkan menjadi pasukan bayaran Rusia. 

Karena itu, dia memohon bantuan Presiden, Wakil Presiden, dan Menteri Luar Negeri untuk mengakhirinya kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia, mengembalikan statusnya sebagai warga negera Indonesia, dan mengembalikannya ke Tanah Air.

“Mohon izin Bapak, dengan ini saya memohon kebesaran hati Bapak Prabowo Subianto, Bapak Gibran, Bapak Sugiono,”

“Mohon kebesaran hati Bapak untuk membantu mengakhiri kontrak saya tersebut, dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya untuk kembali ke Indonesia,” harapnya.

Satria menekankan bahwa yang bisa mengakhiri kontraknya dengan Kementerian Pertahanan Rusia hanyalah Presiden Prabowo Subianto dan tentunya bantuan Allah Swt.

Satria juga meminta bantuan teman-temannya di TikTok untuk meneruskan postingannya tersebut kepada admin Gerindra agar dapat disampaikan kepada Presiden Prabowo.

“Jujur saya tidak ingin kehilangan kewarganegaraan saya, karena kewarganegaraan Republik Indonesia bagi saya segala-galanya dan tidak pernah ternilai harganya,”

“Sekali lagi saya mohon maaf sebar-besarnya atas ketidaktahuan saya tersebut. Saya melanggar Undang-undang Kewarganegaraan Republik Indonesia, dan dicabut kewarganegaraan saya,”

“Dan sekali lagi, saya memohon kebesaran hati Bapak Presiden, Bapak Probowo Subianto untuk membantu mengakhiri kontrak tersebut, dan dikembalikan hak kewarganegaraan saya, dipulangkan ke Indonesia,”

“Mohon izin Bapak Presiden. Jika ada kata-kata saya yang salah, kami mohon maaf sebesar-besarnya. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,” tutup Satria Arta Kumbara.

Di bagian keterangan video postinganya, Satria juga menulis pesan bahwa ini merupakan keputusan terakhir yang diambilnya setelah berkonsultasi dengan ibu. 

“Mohon izin teman-teman, mohon diteruskan ke admin Gerindra agar sampai ke Bapak Prabowo,” tulis dia

Pesan dari Anak


Pada postingan terbaru lainnya, Satria juga mengunggah pesan dari anaknya di Indonesia tertanggal 25 Juni 2025, yang mengucapkan selamat ulang tahun kepada Satria. 

“ayaah”

“selamat ulangtahun yaa ayahh semoga panjang umur, sehat selalu disana cinta kanget banget sama ayah, cinta lupa klo hari ini ayah ulang tahun hhe maaf ya ayah”

Satria lalu membalas pesan tersebut.

“Hallo cinta terimakasih ya nak”
“Aamiin”
“Ayah masih di garis depan perang nak ya..... “
“Masih di wilayah ukraina”
“Ayah juga kengen bgt sm cinta.... Yang sabar ya nak”

Sempat Diisukan Tewas


Sebelumnya Satria sempat dikabarkan gugur dalam pertempuran di garis depan menghadapi pasukan Ukraina.

Gugurnya Satria dikabarkan oleh pasukan bayaran Rusia dari Indonesia, Heru Suta di akun Tiktoknya @heru_suta898 pada 22 Juni 2025.

"Selamat tinggal saudara ku satria arta kumbara, semoga kau diterima di sisi Allah. Saya bersaksi kau adalah orang baik," tulis Heru Suta.

Baru pada 7 Juli 2025 kabar itu akhirnya terbantahkan. Heru Suta memposting foto Satria sembari mengabarkan bahwa yang bersangkutan masih hidup.

"Hahaha alhamdulillah beliau tidak apa2.. sehat selalu brother jaga stamina," tulis Heru Suta.

Sekitar empat jam kemudian, Satria juga memposting foto dirinya dan juga mengabarkan kalau dirinya baik-baik saja.

"Terima kasih doanya. Aku masih sehat walafiat," tulis Satria pada bagian keterangan postingannya, Senin (7/7/2025).(*)

Sumber: tribunnews

Komentar