Jokowi Sentil Partai Milik Keluarga, tapi Anaknya Jadi Ketum PSI

- Senin, 21 Juli 2025 | 13:20 WIB
Jokowi Sentil Partai Milik Keluarga, tapi Anaknya Jadi Ketum PSI


Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu silam. Dengan penampilan yang tak biasa dampak alergi kulit, Jokowi meyakini PSI kelak menjadi partai besar secara bertahap.

Alasannya, PSI yang kini memiliki branding sebagai partai Super TBK itu bukan dimiliki oleh pengurus dan kader, bukan pula dimiliki oleh elit, apalagi keluarga.

"Saham partai ini dimiliki oleh seluruh pengurus, oleh seluruh anggota, oleh seluruh kader. Tidak ada kepemilikan elit, tidak ada kepemilikan keluarga apalagi, semua memiliki saham yang sama. Dengan ini mestinya seluruh anggota, seluruh kader itu bersama-sama ikut membesarkan partai," kata Jokowi.

Jokowi menilai branding PSI menjadi partai Super TBK membuat seluruh anggota dan kader merasa memiliki partai tersebut, dan berupaya bersama untuk membesarkan partai.

Mantan Wali Kota Solo itu juga memberi catatan bahwa menjadi partai yang kuat dan besar tidak bisa tergesa-gesa, namun ada tahapan yang harus dilalui dengan kerja keras semua anggota. Sekiranya PSI, menurut Jokowi, baru menjadi partai yang kuat dan besar pada 2034, bukan 2029.

Selain karena dimiliki seluruh anggota, Jokowi menilai PSI yang baru saja berganti logo menjadi gajah merah-putih itu, merupakan partai cerdas. Menurut dia, gajah melambangkan ilmu pengetahuan, artinya kader PSI merupakan kader yang cerdas.

"Tapi yang paling penting, gajah itu kuat dan besar. Oleh sebab itu, saya akan full mendukung PSI," seru Jokowi.

PSI hidup karena keluarga Jokowi

Pendiri sekaligus Ketua Dewan Pembina Partai Solidaritas Indonesia (PSI), Jeffrie Geovanni menceritakan Presiden RI ke-7 Joko Widodo merupakan tokoh yang menyelamatkan PSI sebelum Pemilu 2024.

Dalam Kongres PSI di Solo, Sabtu (19/7/2025), dia menjelaskan kala itu hasil Survei PSI bahkan semakin menurun jelang Pemilihan Presiden Tahun 2024. Keterpurukan yang dimaksud yakni survei PSI yang kala itu tidak pernah lebih dari 0,5 persen, menandakan minimnya kepercayaan masyarakat kepada partai.

Karena hal tersebut, Jeffrie meminta seluruh jajaran petinggi PSI, termasuk Grace Natalie untuk meminta dukungan dari Jokowi atau keluarganya.

"Saya pernah sampaikan kepada teman-teman saat itu. Raja Juli Antoni, Grace Natalie, Andi Saiful Haq, Endang Tirtana, kalau kalian enggak dapat anaknya pak Jokowi atau menantunya, atau pak Jokowi sendiri, kita harus melakukan pemakaman terhadap PSI," kata Jeffrie saat berpidato di kongres.

Sumber: era
Foto: Presiden Ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mengisi sesi Pesan Kebangsaan dalam Kongres PSI 2025 di Graha Saba Buana, Solo, Jawa Tengah, Sabtu (19/7/2025). (Antara)

Komentar