Gempa 8,7 Magnitudo Rusia Picu Peringatan Tsunami di Jepang hingga AS

- Rabu, 30 Juli 2025 | 11:00 WIB
Gempa 8,7 Magnitudo Rusia Picu Peringatan Tsunami di Jepang hingga AS


Gempa bumi berkekuatan 8,7 magnitudo mengguncang Semenanjung Kamchatka, Rusia, pada Selasa waktu setempat, 29 Juli 2025. 

Guncangan dahsyat turut memicu peringatan tsunami luas di berbagai negara, termasuk Jepang, Amerika Serikat, Chili, hingga Kepulauan Solomon.

Di Hawaii, Badan Penanggulangan Bencana Oahu memperingatkan bahwa gelombang tsunami yang merusak diperkirakan akan menghantam pesisir. 

Menurut Pusat Peringatan Tsunami AS, gelombang pertama diperkirakan tiba pukul 19.17 waktu setempat. Sirene peringatan pun langsung berbunyi di berbagai wilayah pesisir.

"Tindakan segera harus diambil untuk melindungi jiwa dan harta benda," demikian peringatan resmi yang disampaikan untuk warga Hawaii, seperti dimuat Associated Press.

Pusat Peringatan Tsunami melaporkan bahwa gelombang setinggi 1 hingga 3 meter berpotensi menerjang pesisir Hawaii, Jepang, Chili, dan Kepulauan Solomon. 

Sementara itu, gelombang lebih dari 3 meter diperkirakan dapat menghantam pesisir Rusia dan Ekuador.

Di Jepang, Badan Meteorologi setempat melaporkan gelombang tsunami pertama setinggi 30 cm sudah mencapai Nemuro di pantai timur Hokkaido. Perdana Menteri Jepang, Shigeru Ishiba, mendesak warganya untuk tetap waspada.

"Bahkan jika tsunami mencapai suatu wilayah, gelombang kedua atau ketiga bisa lebih besar. Harap perhatikan baik-baik informasi terkait tsunami dan tetaplah berada di lokasi aman hingga peringatan dicabut," ujarnya kepada wartawan.

Dari Rusia, gelombang pertama tsunami tercatat sudah menghantam pesisir Severo-Kurilsk di Kepulauan Kuril. Gubernur setempat, Valery Limarenko, mengatakan warga dalam kondisi aman. 

“Penduduk sudah berada di dataran tinggi dan tetap di sana hingga ancaman gelombang susulan berlalu,” ujarnya.

Kantor berita Tass melaporkan suasana panik di kota Petropavlovsk-Kamchatsky, yang berpenduduk 180 ribu jiwa. Warga berhamburan ke jalan tanpa alas kaki, lemari-lemari roboh, kaca pecah, hingga listrik padam dan jaringan telepon seluler terganggu.

Di Amerika Serikat, Pusat Peringatan Tsunami Nasional mengeluarkan peringatan untuk sebagian Kepulauan Aleut Alaska, Hawaii, serta Pantai Barat termasuk California, Oregon, dan Washington. Peringatan juga mencakup sebagian besar garis pantai Alaska, termasuk wilayah Panhandle.

Pemerintah Jepang sendiri telah membentuk satuan tugas untuk pengumpulan informasi dan penanganan keadaan darurat. Seismolog Universitas Tokyo, Shinichi Sakai, mengatakan kepada NHK bahwa gempa dangkal di Kamchatka memang berpotensi menimbulkan tsunami lintas negara.

Jepang, yang berada di jalur Ring of Fire atau Cincin Api Pasifik, merupakan salah satu negara paling rawan gempa di dunia. 

Gempa besar di Kamchatka Rusia juga pernah tercatat pada 4 November 1952, dengan kekuatan 9,0 magnitudo. Saat itu, tsunami setinggi 9 meter menghantam Hawaii meskipun tidak ada korban jiwa.

Sumber: rmol
Foto: Ilustrasi/Net

Komentar