Ayah Prada Lucky Buru Akun Istri TNI yang Tuduh Anaknya Punya Kelainan Seksual: Cari Sampai Dapat!

- Senin, 11 Agustus 2025 | 02:25 WIB
Ayah Prada Lucky Buru Akun Istri TNI yang Tuduh Anaknya Punya Kelainan Seksual: Cari Sampai Dapat!


POLHUKAM.ID -
Ayah Prada Lucky Chepril Saputra Namo, Serma Christian Namo, sedang memburu akun Nafa Arshana yang diduga melontarkan pernyataan tak pantas kepada anaknya.

Serma Christian Namo adalah prajurit TNI Angkatan Darat (AD) yang baru saja kehilangan anaknya, Prada Lucky Namo, untuk selama-lamanya.

Sersan Mayor Christian Namo bertugas di Kodim 1627 Rote Ndao, NTT.

Sersan Mayor (Serma) adalah pangkat Bintara Tinggi yang berada di atas Sersan Kepala (Serka) dan di bawah Pembantu Letnan Dua (Pelda).

Prada Lucky tewas diduga akibat dianiaya seniornya, Pratu AA, Pratu EDA, Pratu PNBS dan Pratu ARR, pada Rabu (6/8/2025).

Serma Christian Namo tengah menuntut keadilan untuk Prada Lucky Namo yang meninggal karena dianiaya sesama prajurit TNI.

Amarah Serma Christian Namo meledak karena buah hatinya itu dianiaya secara brutal oleh seniornya.

Belum surut amarahnya, Serma Christian Namo makin marah tatkala mengetahui ada akun media sosial bernama Nafa Arshana yang melontarkan pernyataan tak pantas kepada Prada Lucky Namo.

Akun Nafa Arshana menyebut bahwa Prada Lucky Namo memiliki orientasi seksual yang menyimpang.

"Masalahnya yang meninggal ini juga moralnya tidak ada, dia punya orientasi seksual menyimpang. Kalo proses hukum pada yang hakim tetap berlaku," tulis akun Nafa Arshana.

Hal tersebut membuat Serma Christian Namo makin marah.

Ia meminta tolong kepada sejumlah wartawan untuk menelusuri akun Nafa Arshana yang telah menghina anaknya.

"Ini akun (Nafa Arshana), saya lagi berduka. Kepada wartawan, beta (saya) meminta, bukan minta apa-apa tolong cari dia sebelum saya yang cari dia. Nanti saya teruskan," kata Christian, dikutip dari akun TikTok, Sergap ID, Minggu (10/8/2025).

Serma Christian Namo menyebut bahwa pemilik akun tersebut adalah istri dari seorang tentara.

"Jangan mencari masalah baru. Saya lagi susah. Istri tentara, saya tentara, anak saya dibunuh tentara, itu belum selesai, ingat itu baik-baik," ucapnya.

Christian menegaskan bahwa akun Nafa Arshana tidak memiliki moral.

"Moralnya tidak ada. Sudah mati saja dibuat kayak gini. Sebelum anak saya dikubur, masalah harus selesai," kata Christian.

Christian Namo mengaku mudah untuk menemukan pemilik akun tersebut karena ia merupakan seorang tentara.

"Saya tentara terlalu gampang, akun PKI, lu istri tentara. Saya tidak mau dia bela saya. Saya sendiri yang akan cari," tuturnya.

"Saya tidak mencari popularitas, saya terkenal juga enggak. Saya tekankah cari sampai dapat sebelum anak saya dikubur ini harus selesai. Saya mulai cari sekarang," tegasnya.

Kasus kematian Prada Lucky Namo berawal dari pemeriksaan internal oleh staf intelijen Yonif TP 834/Wakanga Mere pada 27 Juli 2025.

Lucky, prajurit muda TNI AD yang baru dua bulan bertugas, sempat melarikan diri ke rumah ibu asuhnya sebelum dibawa kembali ke markas.

Di sana, ia diduga mengalami penganiayaan oleh puluhan senior menggunakan tangan kosong dan alat seperti selang, meski pimpinan batalyon telah melarang kekerasan fisik.

Penganiayaan berulang terjadi hingga 30 Juli, menyebabkan kondisi Lucky memburuk.

Ia dirujuk ke RSUD Aeramo pada 2 Agustus dalam kondisi lemah, dengan luka lebam, sayatan, dan bekas sundutan rokok di tubuhnya.

Setelah dirawat intensif selama empat hari, Lucky meninggal dunia pada 6 Agustus pukul 11.23 Wita.

Kini, kasus tersebut ditangani oleh Sub Detasemen Polisi Militer IX/1-1 Ende, dengan lebih dari dua lusin personel telah diperiksa.

Empat orang yang diduga menganiaya Prada Lucky Namo telah ditahan di Subdenpom Ende.

Mereka adalah Pratu Petris Nong Brian Semi, Pratu Ahmad Adha, Pratu Emiliano De Araojo, dan Pratu Aprianto Rede Raja.

Hasil pemeriksaan Staf-1/Intel Yonif 834/WM, empat senior tersebut diduga melakukan tindak kekerasan dengan cara memukul menggunakan tangan kosong.

Amarah Serma Christian Namo


Sersan Mayor Christian Namo tak terima anaknya mendapat penyiksaan dari anggota TNI.

Ia meminta para pelaku dipecat dari TNI dan dihukum mati.

"Nyawa beta taruhan, hukaman cuma dua buat anak saya, hukuman mati dan pecat tidak ada di bawah itu, nyawa saya taruhan tentara saya lepas," kata Christian.

Ia menuntut keadilan atas tewasnya Prada Lucky bahkan siap bertaruh nyawa.

Christian meminta Indonesia dibubarkan jika tidak bisa menegakkan keadilan terhadap putranya.

"Dengar baik-baik, Merah Putih bubarkan saja, saya tanggung jawab, Merah Putih bubarkan saja, negara Indonesia bubarkan saja kalau keadilan memang tidak akan terjadi dan nyawa saya taruhan," ujarnya.

"Saya tentara, tentara Merah Putih, jiwa saya Merah Putih, bukan kaleng-kaleng, Nyawa dibayar nyawa itu masih kecil, saya tunggu keadilan, kalau bisa semua dihukum mati," sambungnya.

Serma Christian Namo tidak ingin ada kejadian serupa seperti yang dialami Prada Lucky Namor.

"Satu catatan, biar tidak ada Lucky-Lucky yang lain. Ingat baik-baik, anak tentara aja dibunuh kok, bagaimana mau yang lain," jelasnya.

Sumber: tribunnews

Komentar