Gelar Sholawat Bersama di Kediaman Jokowi, Rombongan Kyai Semarang: Rumah Pak Jokowi Adalah Destinasi Wisata Religi!

- Kamis, 14 Agustus 2025 | 00:10 WIB
Gelar Sholawat Bersama di Kediaman Jokowi, Rombongan Kyai Semarang: Rumah Pak Jokowi Adalah Destinasi Wisata Religi!




POLHUKAM.ID - Jemaah dari Jam'iyyah Ahlith Thoriqoh Al Mu'tabaroh An Nahdliyyaj menggelar doa bersama untuk kesehatan Presiden ke-7, Joko Widodo (Jokowi). 


Jemaah itu berasal dari Desa Lebak, Kecamatan Bringin, Kabupaten Semarang.


Jemaah mengenakan pakaian serba putih tiba di kediaman Jokowi di Sumber, Solo, pukul 18.11 WIB. 


Jemaah langsung duduk di kursi yang telah disediakan di depan rumah Jokowi.


Doa bersama dipimpin langsung oleh pengasuh Thoriqoh Lebak, KH Ir Abdul Kholiq


Mereka melantunkan ayat-ayat Al-Quran, bacaan selawat dan ditutup dengan doa untuk Jokowi.


Sebelum doa bersama berakhir, Jokowi menyempatkan menemui jemaah yang berada di depan rumah. 


Jokowi muncul kala jemaah membacakan salawat Asyghil.




Pengasuh Thoriqoh Lebak, KH Ir Abdul Kholiq, mengatakan kedatangan mereka mendoakan untuk kesehatan hingga kesejahteraan Jokowi. 


Selain itu, mereka mendoakan Jokowi karena perannya terhadap Nahdlatul Ulama.


"Mendoakan kesehatan, mendoakan kesejahteraan dan juga kebaikan untuk keluarga Bapak Jokowi. Kenapa kok kita mendoakan Pak Jokowi, ya karena Pak Jokowi itu presiden ketujuh yang dalam sejarah perjuangan Nahdlatul Ulama," katanya usai doa bersama, Minggu (10/8/2025).


Ia mengatakan salah satu peran Jokowi yakni menerapkan Hari Santri.


"Pak Joko Widodo bersikeras bahwa Hari Santri Nasional itu ya ketika resolusi jihadnya Mbah Hasyim Asy'ari, sehingga hadiah terindah dari Presiden yang ke-7 terhadap warga NU adalah menghadiahi Hari Santri Nasional," ungkapnya.


Selain itu, Kholiq mengatakan kedatangan ke rumah Jokowi usai wisata religi ke beberapa tempat. 


Kholiq mengatakan, sebelum ke rumah Jokowi, rombongan 150 orang itu ziarah ke beberapa lokasi.


"Kebetulan memang ini tradisi saya setiap bulan apa Muharram itu adalah ziarah. Iya memang ini biaya sendiri. Salah satu destinasi wisata religi yang lain adalah tempatnya Pak Jokowi dan Masjid Syekh Zaid itu, kami urunan," ucapnya.


Ia mengatakan, ada enam surat yang dibacakan dalam doa bersama, juga sebagai benteng untuk melindungi Jokowi.


"Enam surat ini tadi adalah dalam rangka kita membentengi itu. Salah satunya biar terhindar dari fitnah juga, harapannya beliau selamat, beliaunya selalu diberikan panjang umur, beliaunya selalu diberikan kebaikan karena tidak ada balasan orang baik kecuali juga dengan kebaikan," pungkasnya.


[VIDEO]



Hersubeno Arief Heran


Wartawan senior Hersubeno Arief mengaku mendapat banyak kiriman berita soal kunjungan seorang Kyai dan para jemaahnya ke kediaman Presiden ke – 7 RI, Joko Widodo (Jokowi) di Kota Solo, Jawa Tengah.


Hal yang membuat Hersu merasa janggal yakni karena para jemaah membacakan Shalawat Asyghil untuk Jokowi.


“Saya bingung melihat video-video Pak Jokowi didatangi oleh kyai bersama jemaahnya dan membacakan Shalawat Asyghil,” ujar Hersu, dikutip dari youtubenya, Rabu (13/8/25).


Hersu mengaku heran, lantaran Shalawat Asyghil tersebut pernah dibacakan oleh orang – orang yang merasa terdzolimi dimasa pemerintahan Jokowi.


“Bukannya Shalawat ini selama ini menjadi trademark dari kelompok perjuangan yang pada waktu itu mereka merasa tidak berdaya menghadapi kezaliman di era Pak Jokowi. Pada waktu itu jalan keluarnya ya mereka mengadukan pada Allah dengan membacakan Shalawat Asyghil,” urainya.


Hersu kemudian mengatakan apakah Shalawat tersebut dimaksudkan untuk Jokowi yang kini merasa terdzolimi karena kasus ijazah palsu hingga pemakzulan putranya.


“Saya tidak tahu apakah ini memang request dari Pak Jokowi atau si kyainya itu, dan merasa bahwa Pak Jokowi ini sekarang sedang didzolimi oleh mereka-mereka yang mempersoalkan ijazah palsunya hingga soal pemakzulan Gibran, jadi kemudian ia bacakan shalawat Asyghil,” terangnya.


Pasalnya, menurut Hersu, jika Shalawat Asyghil tersebut salah penerapannya maka efeknya akan ganda untuk Jokowi.


“Karena ini kalau sampai salah ya penerapannya, bacaannya ini, efeknya jadi berganda untuk Pak Jokowi. Karena selama ini kebanyakan Shalawat Asyghil itu dibacakan ya untuk kedzoliman yang dilakukan rezimnya penguasa Jokowi,” ucapnya.


Senada dengan Hersu, Wartawan senior Agi betha juga merasa ganjal dengan bacaan Shalawat Asyghil untuk Jokowi baru-baru ini.


Tak hanya kali ini, Agi menyebut bahwa sudah banyak kelompok islam yang berdatangan ke rumah Jokowi.


“Sebelum para jamaah dari Semarang ini yang dipimpin oleh Kyai Haji Abdul Khaliq kalau tidak salah, ada juga dari Madrasah Aliyah, dari grup musik islam, jamaah masjid apa gitu, itu datang kesana (Rumah Jokowi),” ujar Agi.


Mereka berdatangan memberikan doa khusus untuk Jokowi. 


Namun yang menyita perhatiannya adalah pembacaan Shalawat Asyghil dari rombongan Semarang.


“Rombongan dari Semarang ini sebetulnya membacakan ada doa yang lain, ada doa dalam Bahasa Indonesia menginginkan keselamatan pada Pak Jokowi, fitnah-fitnah itu supaya lepas dari Pak Jokowi, kemudian panjang umur, sehat dan sebagainya,” urainya.


“Tapi yang paling menonjol ini adalah shalawat Asyghil tersebut,” tambahnya.


Agi menerangkan bahwa orang awam memahami makna Shalawat Asyghil ini setelah adanya Aksi 212 sebagai tanda pasrah lantaran telah terdzolimi.


“Orang tahu makna Shalawat Asyghil ini seingat saya pada saat 212, 2016 kalau tidak salah. Dan setiap peringatan setiap tahunnya ini yang selalu dibacakan,” ujarnya.


“Bagaimana kita tahu 212 itu semangatnya adalah semangat dari para oposisi yang menyuarakan ketidak berdayaan, mereka sudah berusaha begini begitu tapi ternyata pemimpinnya dzolim. Dan pemimpin yang disebut dzolim siapa lagi kalau bukan Pak Jokowi,” imbuhnya.


Agi kemudian menerangkan bahwa betapa sakralnya shalawat Asyghil itu saat aksi 212, lantaran harus terus dibaca tanpa henti.


“Dulu itu sampai tidak boleh lepas membaca shalawat itu, saya kan pernah liputan juga dulu. Dipesankan oleh para Ulama yang Ketika itu hadir, bahwa sesudah pulang dari sini jangan lepas dari shalawat ini,” ujarnya.


“Jadi supaya orang dzolim dengan orang dzolim (Pemimpin dzolim) mereka disibukkan satu sama lain diantara mereka sendiri, sehingga mereka lupa kepada kita (rakyat yang didzolimi) karena mereka saling bertengkar sendiri,” tambahnya.


Agi mengatakan bahwa Shalawat Asyghil dalam Aksi 212 pada waktu itu ditujukan untuk Jokowi dan kroni-kroninya yang mendzolimi.


“Itu dulu ditujukan pada Pak Jokowi dan juga kroni-kroni Pak Jokowi yang mendzolimi,” ucapnya.



Sumber: Suara

Komentar