"Inti kampanye sebetulnya bukan masalah durasinya panjang atau pendek. Namun, tujuan dari kampanye itu bisa efektif serta dari sisi sumber daya bisa efisien, baik waktu, biaya, tenaga, dan lain-lain," kata Sabiq di Purwokerto, Jawa Tengah, Selasa (14/6/2022).
Menurut dia, efektivitas kampanye itu dilihat dari calon pemilih mendapatkan informasi mengenai peserta pemilu dengan baik.
"Keefektifan kampanye pemilu terkait pada konten, media, dan cara penyampaian," ucapnya.
Ahmad mengatakan efektivitas kampanye dilihat melalui penyampaian secara kreatif, cerdas, dan beradab, bukan secara provokatif dan memecah belah bangsa.
Para pemilih bisa mendapat informasi yang mencukupi tentang rekam jejak kandidat beserta ide-ide yang disampaikan, sehingga hal itu dapat menjadi pertimbangan calon pemilih dalam menentukan pilihan.
Selain itu, apabila partai-partai melakukan perekrutan dengan mempertimbangkan sisi kualitas, seperti memilih calon legislator yang mengakar, bereputasi, dan berprestasi di masyarakat, maka para peserta pemilu seharusnya tidak memerlukan durasi kampanye berkepanjangan.
"Kalau kelamaan malah tidak efisien dan publik bisa menjadi bosan," tuturnya.
Sumber: jpnn.com
Artikel Terkait
Tepis Siswi Tewas karena MBG, Laporan Dinkes Bandung Barat Dicorat-coret Dosen ITB: Saya Gak Tahan!
Citra MBG Memburuk, Politisi NasDem Minta Kata Gratis Dihapus, Ini Reaksi Kepala BGN
Breaking News! Menteri Hukum Sahkan Kepengurusan PPP Hasil Muktamar X Ancol, Mardiono Ketua Umum
Penampakan Ponpes Al Khoziny Sebelum dan Sesudah Ambruk: Tiang Penyangga Disorot