Intelijen Geopolitik: Geng Solo Diduga Lakukan Operasi Senyap Terstruktur, Sistematis, dan Masif Makzulkan Prabowo!

- Kamis, 21 Agustus 2025 | 01:00 WIB
Intelijen Geopolitik: Geng Solo Diduga Lakukan Operasi Senyap Terstruktur, Sistematis, dan Masif Makzulkan Prabowo!


Operasi Senyap Terstruktur, Sistematis, dan Masif Makzulkan Prabowo


Oleh: Amir Hamzah

Pengamat Geopolitik dan Intelijen


Isyarat tentang potensi pemakzulan Presiden Prabowo Subianto mencuat kembali setelah mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo menyebut adanya skenario politik yang berujung pada peralihan kekuasaan kepada Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 


Analisa ini, jika dibaca dari perspektif geopolitik dan intelijen, bukan sekadar opini liar, melainkan tanda-tanda awal dari sebuah operasi senyap yang dijalankan oleh kekuatan terstruktur, sistematis, dan masif (TSM).


Fenomena yang terlihat jelas adalah masih kuatnya dominasi kelompok politik yang kerap disebut sebagai Geng Solo dalam pemerintahan Prabowo. 


Meski secara formal kekuasaan telah beralih, namun jaringan loyalis Presiden sebelumnya, Joko Widodo (Jokowi), tetap bercokol di titik-titik strategis negara.


Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, misalnya, adalah figur yang tetap dipertahankan. 


Posisi Mendagri sangat vital, karena mengendalikan sistem pemerintahan daerah, regulasi pemilu, hingga komunikasi politik antara pusat dan daerah. 


Dalam konteks geopolitik domestik, Mendagri adalah gatekeeper yang bisa memengaruhi stabilitas politik.


Di sisi lain, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo juga merupakan figur kunci. 


Kendali atas kepolisian berarti kendali atas keamanan domestik, pengendalian opini publik, hingga pengawasan terhadap pergerakan politik lawan. 


Dengan kombinasi Mendagri dan Kapolri yang masih beririsan dengan Geng Solo, sulit membantah bahwa struktur kekuasaan lama masih beroperasi secara penuh.


Dari kacamata intelijen, upaya pemakzulan tidak pernah dilakukan secara frontal. Operasinya justru dijalankan melalui tahapan senyap, dengan pola yang bisa dianalisis dalam tiga fase:


-Fase Infiltrasi


Menjaga loyalis di titik-titik vital negara, terutama sektor keamanan dan birokrasi pemerintahan. Dengan pola ini, meski pucuk kekuasaan telah berganti, kendali operasional tetap berada pada jaringan lama.


Halaman:

Komentar

Terpopuler