MIRIS! 6 Fakta Mengejutkan Kematian Bayi Alesha Usai Operasi di RSUDAM: Terungkap Dugaan Pungli Dokter Rp8 Juta

- Jumat, 22 Agustus 2025 | 14:45 WIB
MIRIS! 6 Fakta Mengejutkan Kematian Bayi Alesha Usai Operasi di RSUDAM: Terungkap Dugaan Pungli Dokter Rp8 Juta

Hal ini menimbulkan pertanyaan besar di benak keluarga: apakah alat seharga Rp8 juta itu benar-benar baru, sesuai standar, dan benar-benar digunakan selama operasi yang berlangsung pada 19 Agustus 2025?


3. Pelayanan Lamban dan Minim Tenaga Medis


Setelah operasi, kondisi Alesha justru memburuk. Di sinilah kekecewaan keluarga terhadap pelayanan RSUDAM mencapai puncaknya.


Penanganan di ruang perawatan sangat lambat. Bayangkan, hanya ada dua orang perawat yang harus menangani 32 pasien.


4. Dokter Sulit Dihubungi Saat Kondisi Pasien Kritis


Ironisnya, dokter BR yang tadinya sangat aktif berkomunikasi melalui WhatsApp saat membahas pembelian alat, mendadak sulit dihubungi ketika kondisi bayi Alesha kritis.


Keluarga yang panik mencoba menghubunginya berkali-kali, namun respons yang diterima sangat lambat dan seolah tak peduli.


5. Fasilitas Kritis Penuh, Nyawa Tak Tertolong di Detik Terakhir


Pada puncak kondisi kritisnya, Alesha disarankan untuk segera masuk ke ruang Pediatric Intensive Care Unit (PICU). 


Namun, nasib berkata lain. Ruang PICU di RSUDAM dilaporkan penuh. Pihak RSUDAM meminta keluarga mencari sendiri ruang PICU di rumah sakit lain.


Keluarga dengan panik mencari alternatif dan akhirnya mendapatkan ruang PICU di Rumah Sakit Urip Sumoharjo.


Sayangnya, semua sudah terlambat. Nyawa bayi Alesha tak tertolong sebelum sempat mendapatkan penanganan intensif yang dibutuhkannya.


6. Tanggapan RSUDAM


Menanggapi kasus ini, Direktur RSUDAM Lampung, dr. Imam Ghozali, Sp.An., KMN., M.Kes, menyampaikan duka cita dan menegaskan bahwa tindakan tersebut adalah ulah oknum.


"Jika ada praktik di luar ketentuan resmi, itu murni ulah oknum, bukan kebijakan RSUDAM," katanya.


Ia juga menegaskan tidak akan menoleransi praktik pungli dan jual beli alat kesehatan.


"Permasalahan bukan pada kondisi medis, tetapi pada oknum yang meminta uang dengan alasan membeli alat. Itu tidak dibenarkan," ucap dia.


Sumber: Suara

Halaman:

Komentar

Terpopuler