Suasana di depan kantor DPRD Sumatera Utara, Jalan Imam Bonjol, Medan, memanas pada Selasa (26/8/2025) sore.
Ratusan mahasiswa yang menggelar aksi menuntut pembubaran DPR terlibat dorong-dorongan dengan aparat keamanan setelah berusaha menerobos masuk ke gedung dewan.
Tuntutan mereka dipicu isu kenaikan gaji dan tunjangan anggota DPR yang dinilai kontras dengan kondisi masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi akibat lonjakan pajak, maraknya PHK, hingga menurunnya daya beli.
Situasi kian tegang ketika aparat menghalau massa dengan semprotan water cannon untuk membubarkan konsentrasi aksi.
Dilihat dari unggahan akun instagram Kontras Sumut massa aksi berupaya melakukan perlawanan atas pembubaran demo ini, dengan melemparkan benda-benda ke arah polisi.
"Alerta!! Alerta!! Alerta!!
Kontras Sumut mengecam tindakan kepolisian dalam mengamankan masa aksi dengan menggunakan tindakan kekerasan kepada massa aksi di depan gedung DPRD SUMUT pada Selasa 26 Agustus 2025," tulis pemilik Kontras Sumut di akun instagramnya.
Kontras Sumut menyampaikan tidak ada alasan yang membenarkan penindasan terhadap suara-suara yang menyuarakan kebenaran dan keadilan.
"Penggunaan kekuatan berlebihan hanya memperlihatkan ketakutan terhadap perubahan yang diinginkan oleh rakyat. Polisi seharusnya hadir untuk melindungi, bukan menindas," tulisnya.
Hingga saat ini, ratusan mahasiswa masih bertahan di seputaran DPRD Sumut untuk menyampaikan tuntutan bubarkan DPR.
Kejadian ini membuat arus lalulintas di Jalan Imam Bonjol Medan untuk sementara tidak dapat dilewati.
Sumber: suara
Foto: Demo mahasiswa bubarkan DPR di Medan memanas
Artikel Terkait
Sejumlah Kabar Kebobrokan Zize yang Diduga Jadi Alasan Perceraiannya dengan Pratama Arhan
Akhirnya Terungkap! Ini Alasan Arhan Absen Sidang Cerai, Mengejutkan?
Anggota DPR Dapat Tunjangan Rp 600 Juta untuk Kontrak Rumah 5 Tahun
Pembunuh Kacab Bank BUMN Sebut Ada Keterlibatan Oknum, Minta Perlindungan Kapolri dan Panglima TNI