STOP TUDUHAN DEMO DIDALANGI ASING!
Oleh: Sutoyo Abadi
Stop bahwa gerakan demo saat ini didalangi asing, itu hanya ngarang dari narasi kebiasaan sinting selama ini.
Fenomena demo masif saat ini memang ada yang memayungi siapapun di balik ini semua anak bangsa yang masih memiliki jiwa korsa untuk tetap berjuang dengan niat baik ikhtiar taktis untuk menyelamatkan Indonesia, dari kehancurannya.
Selama ini telah mencoba berjuang memperbaiki negara melalui jalur norma konstitusi, menyampaikan saran terbaiknya kepada Presiden semua mentok.
Langkah taktis dan strategis diambil berpijak untuk melindungi rakyat yang selama disakiti, diabaikan kepentingan hidupnya, di rampas tanah, diusir dari tempat tinggalnya.
Rentetannya secara alami ada beberapa fase :
Pertama, timbulnya demo besar karena isu korupsi merajalela, hutang negara timpakan pada pajak rakyat yang membabi buta, pola hidup mewah para pejabat negara termasuk DPR, arogansi dan kesombong terus menerus dipertontonkan dimuka publik.
Kedua, Dimata rakyat pejabat negara dan DPR hanya sebagai boneka kapitalis, berperta pora di atas penderitaan rakyat, terakumulasi dalam psikologi rakyat.
Ketiga, semua kegelisahan rakyat terakumulasi atau mengalir melalui akun – akun medis sosial.
Melahirkan kelompok – kelompok kecil tanpa struktur resmi melahirkan kesadaran rakyat harus bergerak.
Gerakan mengkristal dan makin membesar, lahirlah beberapa front pergerakan perlawanan turun kejalan
Keempat, suasana mengkristal makin keras memancing bentrokan kecil dan pembakaran simbol kebiadaban dan kekejaman aparat negara ( perang psikologis terbentuk polanya ).
Fase 5, munculah perlawanan fisik bentrok melawan aparat keamanan ( kepolisian ) yang makin kejam kepada rakyat.
Kematian salah seorang pendemo menjadi amunisi kemarahan rakyat makin membesar dan masif
Serbuan rakyat ke fasilitas kantor – kantor kepolisian, kantor DPR dan DPRD melebar ke beberapa daerah menjadi sirkulasi gerakan secara masif.
Bahkan sweeping ke rumah anggota DPR yang sombong, arogan dan tidak tahu dirinya.
Muaranya menjadi tekanan politik kepada pemerintah bubarkan DPR, tangkap Jokowi, makzulkan Gibran, hukum mati para koruptor, copot Kapolri, bubarkan Bribob dan akan melebar kemana-mana.
Semua terjadi karena kesalahan pada Presiden Prabowo Subianto sendiri, lamban mengantisipasi dan mengambil tindakan tegas untuk mengadili para bangsat dan penghianat negara.
Saat ini diperparah dengan amusi Presiden terus konsultasi dengan Jokowi yang sudah hitam di mata rakyat sebagai penghianat negara.
Terus melindungi Gibran ketika rakyat telah memintai di makzulkan, tidak memenuhi tuntutan rakyat ganti Kapolri malah menerima tugas mengendalikan dan mengamankan demo.
Sementara rakyat menengarai kerusuhan timbul karena kepemimpinannya yang masih tersambung dengan mantan Presiden Jokowi.
Pertanyaan “apakah ada kekuatan bayangan yang memayungi kegiatan masif demo rakyat”. Jawabannya “ya ada”
Kekuatan ini akan melindungi Presiden Prabowo Subianto dari ancaman dan yang sangat lemah dalam mengelola ,mengendalikan dan mengamankan negara.
Kekuatan ini jelas orang terlatih dan niat awalnya adalah untuk melawan penjajah gaya baru kaum kapitalis (oligarki) yang sudah / sedang membangun negara dalam negara dan akan memusnahkan kaum pribumi.
Di media spesial muncul jagoan kawakan yang sudah pikun masih bergaya gero “sok tahu” bahwa gerakan demo di dalangi kekuatan asing. Itu tidak lebih hanya ndemingnya manusia sinting atau gila. ***
Artikel Terkait
Pasca Ricuh, LBH Jakarta Sebut Polres di Jakarta Tutup Akses Bantuan Hukum Bagi Pendemo
Kemana Arah Seruan Moral UGM: Menuding Jokowi atau Menegur Prabowo?
Warga Pati Kasih KPK Tolak Angin Gegara Belum Tangkap Bupati Sudewo
Feby Melinda Istri Ahmad Sahroni, Profilnya Disorot Netizen setelah Suami Di-nonaktifkan dari DPR RI