Sebuah video yang memperlihatkan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo
memberikan instruksi kepada jajarannya untuk menindak tegas massa anarkis
bocor di media sosial.
Dalam video yang dibagikan ulang akun X @intinyadeh itu, Kapolri secara
tegas melarang massa yang akan memaksa masuk ke area Mako Brimob.
Kapolri menekankan bahwa markas kepolisian merupakan area terlarang yang
harus dijaga dengan ketat. Ia bahkan dengan tegas mengharamkan siapapun
menyerang markas kepolisian tersebut.
“Mulai hari ini haram hukumnya, ya, yang namanya Mako diserang. Haram
hukumnya!” kata Listyo Sigit dikutip pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Ia juga meminta agar setiap anggota kepolisian tak ragu bertindak jika massa
menerobos wilayah tersebut.
#intinyadeh video memperlihatkan briefing dari Kapolri kepada anggota kepolisian jd viral.
— intinyadeh (@intinyadeh) August 30, 2025
Terlihat dalam klip Kaporli perintahkan utk tembak jika ada yg masuk asrama. Tembak dgn peluru karet.
Diikuti sorak-sorai tepuk tangan anggota polisi setelah mendengar perintah "tembak". https://t.co/zl86cbfetz
Dalam perintahnya, Listyo Sigit memberikan instruksi langsung untuk
melakukan penembakan jika massa sampai masuk ke area asrama.
“Dan kalau sampai kemudian mereka masuk, aturan sudah ada, terapkan aturan
itu! Kalau sampai masuk ke asrama, tembak! Rekan-rekan punya peluru karet,
tembak! Paling tidak kakinya. Tidak usah ragu-ragu" ujarnya.
Tak hanya itu, Kapolri juga juga menyatakan siap bertanggung jawab atas
segala tindakan yang diperintahkan kepada anggotanya tersebut.
“Jadi tidak usah ragu-ragu, kalau ada yang menyalahkan, Kapolri Listyo Sigit
Prabowo siap bertanggung jawab,” ujarnya tegas.
Usai menyampaikan informasi tersebut, jajaran anggota kepolisian lainnya
terlihat bertepuk tangan sebagai tanda bahwa mereka mendukung penuh perintah
dari atasannya tersebut.
Bocornya rekaman saat kapolri perintahkan anggota untuk menembak massa
anarkis mendapat komentar beragam dari netizen.
“Dari sekian banyak opsi buat nenangin masa aksi, dia malah bilang tembak.
Dah lah ampun,” kata akun @4ngel***
“Keliatan yaa polis Indo ini otaknya rada-rada, bukannya menengani malah mau
membunuh sipil. Padahal mereka jg dijadikan budak alat sama penguasa
khususnya orang-orang busuk dan serakah di DPR,” komentar akun @beau***
Meski demikian, ada juga yang membela sikap Kapolri. Warganet menjelaskan
bahwa masuknya massa ke asrama bisa disamakan dengan tindakan kriminal.
“Kalo masuk asrama dilarang mah setuju aja, di sana ada keluarga yang tidak
bersalah, kalo nyerang asrama udah salah sasaran jauh itu mah, fokus ke DPR
plisss,” tulis akun @rock***
“Oke mungkin bakal kedengeran kaya buzz3r, tapi sebenarnya ‘masuk asrama'
ini bisa dibandingkan sama orang asing dengan niat jahat masuk rumah kita.
Jangan pada kebablasan plis,” ujar akun @nu1***
Presiden Prabowo Perintahkan Kapolri Ambil Langkah Tegas Terhadap Massa
Anarkis
Presiden Prabowo Subianto sebelumnya telah memerintahkan Kapolri Jenderal
Listyo Sigit Prabowo dan Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto untuk
mengambil langkah tegas terkait massa yang melakukan tindak anarkis saat
demo.
Hal itu itu disampaikan langsung oleh Kapolri usai keluar dari kediaman
Prabowo pada Sabtu, 30 Agustus 2025.
“Arahan Presiden jelas, khusus untuk tindakan-tindakan anarkis, TNI dan
Polri diminta mengambil langkah tegas sesuai dengan undang-undang,” kata
Kapolri melansir Antara pada Minggu, 31 Agustus 2025.
Kapolri menegaskan, TNI-Polri akan terjun langsung untuk mengembalikan rasa
aman publik di tengah situas demo yang semakin memanas.
“Informasi yang kami terima, masyarakat sudah mulai gelisah dan takut.
Karena itu, aparat akan segera bergerak memulihkan situasi,” katanya.
“Semua ini demi kepentingan masyarakat luas dan menjaga stabilitas
nasional,” ucap Kapolri.
Sumber:
suara
Foto: Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. (Foto: Dok Humas Polri)
Artikel Terkait
Setelah Eko, Giliran Uya Kuya Sibuk Repost Testimoni Rakyat yang Dibantu
Gibran Absen di Rapat Krusial, Pengamat Soroti Isu ‘Geng Solo’
Prabowo Ungkap Derita Korban Demo, dari Tangan Putus sampai Ginjal Rusak
Polres Jakpus Amankan Lima Orang Pembakar Kantor Gegana, Dua di Antaranya Perempuan