Cedera leher sering kali datang tiba-tiba, baik karena kecelakaan, posisi tidur yang salah, maupun aktivitas olahraga yang berlebihan. Dalam kondisi seperti ini, salah satu alat bantu yang sering direkomendasikan dokter adalah neck collar. Alat ini berfungsi menopang leher agar tetap stabil dan membantu proses pemulihan. Menariknya, kebutuhan alat kesehatan seperti neck collar punya kemiripan dengan pemilihan orthopedic shoes, sama-sama harus disesuaikan dengan kebutuhan medis sekaligus kenyamanan sehari-hari. Melansir dari ortholife.co.id, pemakaian neck collar yang tepat bisa mempercepat penyembuhan, tapi jika salah pilih justru bisa bikin pemulihan lebih lama.
Lalu, bagaimana cara memilih neck collar yang nyaman sekaligus aman untuk mendukung kesehatan lehermu? Berikut 5 tips yang bisa jadi panduan praktis.
1. Pastikan Sesuai Rekomendasi Dokter
Kamu mungkin tergoda membeli neck collar hanya dengan melihat review di internet atau rekomendasi teman. Tapi, jangan lupa bahwa setiap cedera leher punya tingkat keparahan yang berbeda. Ada kasus ringan seperti nyeri otot akibat salah posisi tidur, hingga cedera serius seperti whiplash atau patah tulang servikal.
Dokter biasanya akan menentukan jenis neck collar yang sesuai, apakah tipe soft, rigid, atau bahkan Philadelphia collar yang lebih kaku. Dengan mengikuti arahan medis, kamu bisa memastikan alat yang dipakai benar-benar sesuai dengan kondisi lehermu. Jadi, jangan anggap remeh langkah awal ini, karena salah pemilihan bisa berujung pada pemulihan yang lebih lama.
2. Pilih Ukuran yang Tepat
Layaknya memilih orthopedic shoes yang harus sesuai dengan ukuran kaki agar tidak menimbulkan lecet, neck collar juga harus pas dengan ukuran lehermu. Collar yang terlalu longgar tidak akan memberi penopangan maksimal, sedangkan yang terlalu ketat bisa membuat kamu sulit bernapas atau merasa tercekik.
Biasanya, ukuran collar ditentukan dari panjang leher dan lingkar leher. Beberapa produk sudah menyediakan panduan ukuran (size chart) sehingga kamu bisa menyesuaikannya lebih mudah. Kalau masih ragu, mintalah tenaga medis untuk mengukur agar collar yang kamu pilih benar-benar pas. Ingat, kenyamanan dan keamanan selalu berjalan beriringan dalam proses pemulihan.
3. Perhatikan Bahan dan Tingkat Kenyamanan
Faktor kenyamanan sering kali diabaikan, padahal pemakaian neck collar bisa berlangsung selama berjam-jam setiap harinya. Bahan yang kasar bisa menyebabkan iritasi kulit, sementara bahan yang terlalu kaku tanpa lapisan busa bisa bikin leher terasa sakit.
Melansir dari ortholife.co.id, neck collar dengan lapisan busa lembut lebih cocok untuk cedera ringan atau pemakaian jangka pendek. Sementara itu, collar berbahan plastik keras dengan bantalan busa biasanya digunakan untuk cedera yang lebih serius. Jadi, sesuaikan bahan dengan kebutuhanmu, tapi jangan lupakan kenyamanan. Collar yang nyaman akan membuat kamu lebih disiplin dalam menggunakannya.
4. Periksa Sistem Pengunci dan Kemudahan Pemakaian
Kebanyakan neck collar menggunakan strap berbahan velcro agar mudah dipasang dan dilepas. Meski terlihat sederhana, sistem pengunci ini sangat berpengaruh pada keamanan pemakaian. Strap yang kurang kuat bisa membuat collar bergeser saat kamu bergerak, sedangkan strap yang terlalu ketat bisa membuat kulit lecet.
Tips praktisnya, coba kenakan neck collar sebelum memutuskan membeli. Rasakan apakah strap mudah disesuaikan, apakah collar tetap stabil saat kamu menoleh sedikit, dan apakah ada tekanan berlebih di area dagu atau bahu. Jika collar bisa dipasang dengan cepat dan nyaman, itu artinya pilihanmu sudah tepat.
5. Sesuaikan dengan Lama Pemakaian yang Dianjurkan
Tidak semua orang memakai neck collar dalam durasi yang sama. Ada pasien yang hanya butuh beberapa hari, ada juga yang harus memakainya berminggu-minggu sesuai anjuran dokter. Durasi pemakaian ini penting untuk menentukan tipe collar yang kamu pilih.
Misalnya, untuk pemakaian jangka pendek, soft cervical collar bisa menjadi pilihan yang nyaman. Tapi untuk pemakaian jangka panjang, rigid atau Philadelphia collar lebih disarankan karena memberikan penopangan maksimal. Jika kamu hanya fokus pada kenyamanan tanpa mempertimbangkan fungsi, risiko cedera lanjutan bisa muncul. Jadi, pastikan kamu memahami anjuran dokter terkait durasi pemakaian, lalu pilih collar yang sesuai.
Tambahan: Rawat Collar dengan Baik
Selain memilih dengan tepat, kamu juga perlu merawat neck collar agar tetap higienis dan tahan lama. Collar yang kotor bisa menyebabkan iritasi kulit atau bahkan infeksi. Untuk collar dengan bantalan busa, kamu bisa melepasnya lalu mencuci dengan sabun lembut. Bagian plastik cukup dilap dengan kain lembap dan dijemur hingga kering.
Perawatan sederhana ini memang sering dianggap sepele, tapi akan sangat membantu menjaga kenyamananmu saat pemakaian. Lagi pula, kondisi collar yang bersih juga memberi rasa percaya diri lebih saat kamu harus memakainya di luar rumah.
Artikel Terkait
TERCYDUCK! Menteri Kehutanan Raja Juli Asyik Main Domino Dengan Tersangka Pembalakan Liar
Luka Bangsa di Mata Dunia: Ijazah Palsu, Nepotisme, Represi, Hedonisme, dan Korupsi!
Haji Isam, The Next Riza Chalid? Bayang-Bayang Oligarki di Balik Kekuasaan!
Ngeri! Puluhan Potongan Tubuh Manusia Ditemukan Berserakan di Jurang Pacet Mojokerto