Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup

- Rabu, 10 September 2025 | 11:40 WIB
Update Demo Berdarah di Nepal, Istri Eks Perdana Menteri Tewas Disiksa dan Terbakar Hidup-hidup


Gelombang demonstrasi di Nepal berubah menjadi lautan api dan kekerasan yang tak terkendali. Amukan massa yang brutal mencapai puncaknya dalam sebuah tragedi kemanusiaan yang menimpa keluarga mantan pemimpin negara.

Rajyalaxmi Chitrakar, istri dari mantan Perdana Menteri Nepal, Jhala Nath Khanal, tewas secara mengenaskan di tengah kobaran api yang melahap kediamannya.

Peristiwa mengerikan ini terjadi ketika para demonstran menyerbu rumah mereka di Dallu, Kathmandu.

Dikutip dari Times of India, Rabu (10/9/2025), Rajyalaxmi tidak hanya menjadi korban kebakaran. Laporan menyebutkan bahwa ia terlebih dahulu dianiaya secara keji oleh massa, membuatnya tak berdaya untuk menyelamatkan diri saat api mulai berkobar dan menjebak dirinya di dalam rumah.

“Chitrakar sempat dilarikan ke Kirtipur Burn Hospital dalam kondisi kritis, namun nyawanya tidak tertolong. Khanal sendiri, yang pernah menjabat sebagai PM Nepal pada Februari–Agustus 2011, tidak berada di rumah saat insiden terjadi,” tulis Times of India.

Kematian tragis istri mantan perdana menteri ini menjadi simbol betapa brutalnya kerusuhan yang kini mencengkeram ibu kota. Amukan massa tidak berhenti di satu titik.

Gelombang kekerasan dengan cepat menyebar, menyasar simbol-simbol kekuasaan dan para elite politik tanpa pandang bulu.

Rumah mantan menteri keuangan Ramsaran Mahat di Kapan, Gedung Mahkamah Agung, kompleks administrasi Singhdurbar, kantor Presiden di Maharajgunj, hingga kediaman Perdana Menteri di Baluwatar turut menjadi sasaran serangan.

Bahkan media di Nepal pun tak luput dari amarah, dengan Kantor Kantipur Television di Tinkune dan beberapa pos polisi di berbagai wilayah ikut diserang.

Mantan Perdana Menteri Sher Bahadur Deuba juga mengalami teror serupa saat rumahnya di Budhanilkantha diserbu.

Sebuah video yang viral di media sosial secara gamblang memperlihatkan bagaimana Deuba dan istrinya, Menteri Luar Negeri Arzu Rana, diserang secara fisik oleh massa hingga Arzu menderita luka ringan.

Kekacauan meluas hingga menyasar aset bisnis yang terafiliasi dengan para politisi. Hotel Hilton Kathmandu, yang sebagian sahamnya dimiliki oleh putra Deuba, serta Sekolah Ullens milik Arzu Rana, ikut menjadi target perusakan.

Rumah mantan PM Baburam Bhattarai di Tokha juga diserang, dengan saksi mata menyebut keluarganya sampai harus memohon ampun untuk menyelamatkan diri.

Menteri Keuangan Bishnu Prasad Paudel bahkan mengalami penghinaan di muka umum. Video viral lainnya menunjukkan ia dikejar dan dipukuli oleh demonstran di tengah jalan.

Di tengah situasi yang semakin mencekam, Presiden Nepal Ramchandra Paudel akhirnya angkat bicara dan menyerukan agar semua pihak segera menghentikan pertumpahan darah.

“Saya mengimbau agar tetap tenang, mencegah kerusakan lebih jauh, dan kembali ke meja perundingan. Dalam demokrasi, tuntutan rakyat bisa diakomodasi lewat dialog dan negosiasi,” ujarnya.

Seruan serupa datang dari para pimpinan militer, kepolisian, dan aparat keamanan. Dalam sebuah pernyataan bersama, mereka menegaskan bahwa pengunduran diri PM Oli telah diterima, sehingga tidak ada lagi alasan untuk melanjutkan aksi brutal yang merusak tatanan negara.

Sumber: suara
Foto: Rajyalaxmi Chitrakar, istri mantan PM Jhala Nath Khanal tewas mengenaskan terbakar hidup-hidup. (Foto: Repro via Mix Vale.com)

Komentar