POLHUKAM.ID - Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) buka suara soal Mantan Perdana Menteri (PM) Thailand, Thaksin Shinawatra yang dijebloskan ke penjara karena kasus korupsi di Thailand. Thaksin masuk dalam jajaran Dewan Penasihat Danantara.
MD Global Relations and Governance Danantara, Mohamad Al-Arief menyatakan pihaknya akan menghormati proses hukum yang berjalan di Thailand.
"Kami menghormati proses hukum yang sedang berlangsung, dan kami tidak dalam posisi untuk memberikan tanggapan terkait isu hukum dan politik di yurisdiksi mana pun," ujar Al-Arief dalam keterangan tertulis, Rabu (10/9/2025).
Lebih lanjut, soal keterlibatan Thaksin sebagai Warga Negara Asing (WNA) di Danantara terbatas hanya dalam pemberian perspektif saja, misalnya soal tren ekonomi, pasar global, dan hal lain sejenisnya.
Dia menegaskan Thaksin dan dewan penasihat lain yang berstatus WNA tidak terlibat dalam pengambilan keputusan Danantara.
"Dalam hal terdapat pihak eksternal yang dilibatkan oleh Danantara Indonesia, baik secara langsung maupun tidak langsung, hal tersebut terbatas pada pemberian perspektif mengenai substansi yang terkait dengan pihak tersebut, termasuk mengenai tren ekonomi, pasar global dan lain-lain. Mereka tidak terlibat dalam pengambilan keputusan yang diambil oleh Danantara Indonesia," papar Al-Arief menegaskan.
Al-Arief juga menekankan Danantara dalam melaksanakan tugasnya selalu mengedepankan prinsip tata kelola yang baik.
Pengambilan keputusan dilakukan oleh Badan Pelaksana, di bawah pengawasan Dewan Pengawas, sesuai dengan kewenangannya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur