Sebuah video yang merekam luapan amarah seorang pelanggan di sebuah bengkel
motor di Yahukimo, Papua, menjadi viral di media sosial.
Pelanggan tersebut, yang ternyata adalah seorang pendeta, terpaksa membayar
biaya servis fantastis sebesar Rp 20 juta.
Namun, motornya bukan hanya mogok setelah 100 meter, tetapi juga ditemukan
dalam kondisi perbaikan yang sangat tidak layak.
Kisah kekecewaan pendeta itu bermula saat ia membawa motornya yang rusak ke
bengkel tersebut.
Pihak bengkel memberikan estimasi biaya awal sebesar Rp10 juta untuk
perbaikan total. Sang pendeta pun menyetujui dan membayar uang tersebut.
Namun, tak lama kemudian, pihak bengkel kembali menghubunginya. Mereka
mengklaim menemukan kerusakan lain pada komponen vital yang suku cadangnya
harus dipesan khusus dari Jayapura.
Biaya untuk komponen dan ongkos kirimnya disebut mencapai Rp10 juta lagi.
Dengan harapan motornya bisa kembali normal, pendeta itu pun terpaksa
membayar total Rp20 juta.
Setelah menunggu, akhirnya tiba hari yang dinanti. Pihak bengkel mengabarkan
bahwa motor sudah selesai diperbaiki, dalam kondisi prima, dan bahkan tangki
bensinnya sudah diisi penuh.
Sang pendeta pun datang mengambil motornya dengan perasaan lega. Nahas,
kegembiraan itu hanya seumur jagung. Kurang lebih 100 meter dari bengkel,
mesin motor tersebut mati total dan tidak bisa dihidupkan lagi.
Dengan perasaan kecewa dan marah, pendeta itu terpaksa mendorong motornya
kembali ke bengkel untuk menuntut penjelasan.
Amarah memuncak ketika kondisi motor diperiksa ulang di hadapan pemilik dan
karyawan bengkel.
Terungkap bahwa perbaikan yang dilakukan sangat ala kadarnya. Lampu belakang
tidak terpasang dengan benar, banyak baut pada bodi motor yang tidak
dikencangkan, dan yang paling parah, baterai (aki) yang terpasang adalah aki
bekas yang juga tidak dipasang dengan baik.
Bengkel diduga hanya mengganti beberapa bagian bodi motor tanpa melakukan
perbaikan mesin yang sepadan dengan biaya puluhan juta yang telah
dibayarkan.
Servis motor mencapai Rp20 Juta di Papua, pelanggan ini ngamuk karena
hasilnya sangat mengecewakan (Instagram)
Merasa ditipu habis-habisan, sang pendeta pun meluapkan emosinya, seperti
yang terekam dalam video viral tersebut.
Kehadiran aparat kepolisian berseragam lengkap, termasuk anggota Brimob,
menandakan bahwa situasi tersebut cukup tegang hingga memerlukan mediasi.
"Saya tidak takut! Mau panggil TNI, Polri, Brimob, saya tidak takut!" hardik
pria itu dengan gestur menunjuk-nunjuk, menunjukkan betapa besar amarahnya.
Beruntung, situasi panas ini berhasil diredam setelah dimediasi oleh aparat
dari Polres Yahukimo yang turun tangan.
Setelah melalui perundingan yang alot, akhirnya tercapai kesepakatan. Pihak
bengkel setuju untuk mengembalikan uang sebesar Rp 5 juta kepada pendeta.
Sementara itu, sisa uang Rp 15 juta akan digunakan untuk benar-benar
memperbaiki motor tersebut hingga tuntas dan layak jalan.
Kasus ini menjadi pengingat keras tentang pentingnya integritas dan
transparansi dalam dunia usaha, sekaligus menyoroti tantangan perlindungan
konsumen di daerah-daerah terpencil.
Sumber:
suara
Foto: Servis motor mencapai Rp20 Juta di Papua, pelanggan ini ngamuk karena
hasilnya sangat mengecewakan (Instagram)
Artikel Terkait
Respon Pidato Prabowo di PBB Soal Konflik Palestina-Israel, Din Syamsuddin Ibaratkan Teriakan Di Samudera, Keras Tapi Hilang Ditelan Ombak
Ini Alasan KPK Belum Tahan Rudi Tanoe Usai Praperadilan Ditolak
Respon Pidato Prabowo di PBB, Din Syamsuddin: Keras tapi Hilang Ditelan Deburan Ombak
Kenapa Glory Lamria Viral? Diduga Gegara Dapat Fasilitas Mewah Imbas Sambut Kedatangan Prabowo di New York