Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Nanik S Deyang mengaku pernah dihubungi seorang politisi yang meminta jatah pengurusan Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) atau dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG). Hal itu dia sampaikan ketika memberikan penjelasan terkait kasus keracunan MBG Kantor BGN, Jakarta Pusat, Jumat (26/9/2025).
Awalnya, Nanik cerita bahwa dia tidak segan-segan menutup dapur MBG yang tidak sesuai prosedur, meskipun dapur itu dimiliki oleh seorang jenderal.
"Mau punyanya jenderal, mau punyanya siapa, kalau melanggar akan saya tutup, saya nggak peduli," kata Nanik.
Dia lantas bercerita ada seorang politisi yang menghubunginya. Politisi ini meminta jatah mengurus dapur MBG kepadanya.
"Serius nih ada yang WA saya 'mbak bla bla bla bla', saya jawab ‘kamu politikus bukannya bantu saya bagaimana mengomunikasikan soal keracunan, malah minta dapur’ saya langsung blok. Blok, enak aja lu ngurusin dapur," katanya.
Nanik menegaskan, dapur harus menjalankan standar operasional prosedur yang telah ditentukan. Pasalnya, menu MBG ini akan dikonsumsi oleh anak-anak generasi penerus bangsa.
Apabila tidak dilakukan secara prosedural, maka akan berakibat fatal terhadap keselamatan nyawa manusia.
"Serius saya, jangan main-main sama urusan kesehatan anak, ini kan program. Kasihan banyak anak anak nggak bisa makan, kita mau kasih makan kok rebutan," ujarnya.
Sumber: inews
Foto: Wakil Kepala BGN Nanik S Deyang (foto: Arif Julianto)
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur