Adi mengatakan, Surya Paloh terlihat bertentangan dengan hasil voting 34 DPW Nasdem yang mayoritas memilih Anies Baswedan, dengan menyatakan bahwa hasil voting DPW bukan jadi tolak ukur dalam menentukan bakal capres pilihan Nasdem.
"Paradoks ya. Karena di satu sisi DPW-DPW ingin Anies tapi Pak Surya Paloh tidak menjamin (Anies) bakal dijadikan bakal capres," ujar Adi dikutip dari rmol.
Pertimbangan Surya Paloh sehingga harus berparadoks, menurut Adi adalah karena dua hal. Pertama menjaga pemilihnya untuk tetap mendukung Nasdem pada Pemilu Serentak 2024 nanti.
"Pastinya Nasdem ingin menjaga suasana batin politiknya kondusif, terutama bagi pemilihnya yang selama ini banyak berjarak dan sangat keras dengan Anies efek pembelahan Pilkada 2017. Kan salah satu yang keras melawan Anies itu adalah basis pemilihnya Nasdem," tuturnya.
Kemudian pertimbangan kedua Surya Paloh adalah terkait dengan hubungannya dengan Presiden Joko Widodo.
"Tentu soal psikologi politiknya dengan Jokowi. Kan sangat kelihatan sekali (Nasdem) kubu pemerintah, dan istana sangat anti dengan Anies, kok ini tiba-tiba muncul dalam Rakernas mereka, tentu tidak bagus dalam psikologi politik ya," katanya.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur