Paragraf pertama surat FIFA berbunyi:
Yang artinya:
Dari terjemahan ini, terlihat jelas bahwa FIFA tidak memberikan instruksi mutlak untuk mengganti rumput. Mereka hanya memberikan penilaian berdasarkan laporan yang dikirimkan oleh PSSI sendiri. Narasi yang dibangun seolah-olah FIFA yang menolak JIS dianggap sebagai bentuk manipulasi informasi untuk publik.
Ironi Akhir Cerita: Penggantian Rumput dan Genangan Air
Pada akhirnya, rumput JIS diganti. Ironisnya, setelah penggantian dilakukan, stadion justru mengalami masalah genangan air. Hal ini semakin menguatkan anggapan bahwa masalah awalnya bukan terletak pada kualitas rumput, tetapi lebih pada motif politik untuk meredupkan pencapaian yang identik dengan Anies Baswedan.
Kisah ini menunjukkan bagaimana sepak bola dan infrastruktur olahraga bisa menjadi alat permainan politik. Konflik di balik pemilihan JIS untuk Piala Dunia U17 mengungkap dinamika kekuasaan yang kompleks, di mana keputusan teknis diduga kuat dipengaruhi oleh rivalitas dan ambisi politik.
Sumber Artikel Asli: https://www.geisway.com/2023/10/erick-thohir-dan-konspirasi-politis-di.html
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur