Kritik Yudo tidak berhenti di kultur pesantren. Ia memperluas pandangannya terhadap sistem pendidikan Indonesia secara umum. Menurutnya, pendidikan di Indonesia, termasuk di pesantren, mengajarkan kepatuhan buta tanpa pemahaman yang mendalam.
"Masalahnya ya pendidikan di Indonesia seperti itu. Di pesantren, belajar agama cuman setengah-setengah," ujarnya. Ia menambahkan bahwa di sekolah biasa, guru seringkali mengajarkan tanpa pemahaman mendalam, menekankan kepatuhan tanpa alasan yang jelas.
Dampak ke Dunia Kerja dan Solusi Literasi Finansial
Yudo memperingatkan bahwa budaya patuh tanpa nalar kritis ini berbahaya ketika memasuki dunia kerja. "Ketika kalian sudah patuh, kalian akan dijadikan budak oleh atasan kalian pada saat di dunia kerja," tegasnya.
Sebagai solusi, ia menekankan pentingnya literasi finansial dan investasi. Tanpa itu, seseorang berisiko terjebak dalam siklus kerja tanpa henti yang mengabaikan ibadah dan waktu keluarga. "Tanpa literasi finansial yang jelas dan investasi, Anda justru meninggalkan ibadah wajib dan waktu bersama keluarga. Lalu, Anda kerja terus sampai mati," pungkas Yudo Sadewa.
Artikel Terkait
Said Didu Beberkan Alasan Jokowi Disebut Biang Kerok IKN, Ini Faktanya!
BPK Didesak PKS Audit Proyek Whoosh: Kerugian Negara atau Cuma Polemik?
Purbaya Beri Sinyal Keras: Hanya Prabowo yang Saya Layani, Posisi Lain Bukan Urusan Saya!
Xpose Trans7 Dilaporkan UU ITE, Dituding Hina Santri dan Kiai: Ini Buntutnya