PSI Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi Jokowi-Kaesang Hanya Jadi Jualan?

- Rabu, 15 Oktober 2025 | 21:25 WIB
PSI Doyan Gimik, Analis Bongkar Strategi Jokowi-Kaesang Hanya Jadi Jualan?

Strategi Politik PSI Dikritik: Analis Bongkar Alasan Dibalik Gimik "Bapak J" dan Ketergantungan pada Jokowi-Kaesang

Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kembali menjadi sorotan publik dan pengamat politik. Setelah berhasil menjadi salah satu partai yang paling banyak diperbincangkan di media sosial, strategi politik PSI kini dipertanyakan keabsahannya.

Analis Politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah, menyoroti strategi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang dinilai kerap menyajikan gimik politik. Salah satu contoh terbaru adalah isu "Bapak J" yang disebut-sebut sebagai calon Ketua Dewan Pembina.

Fenomena "Bapak J" yang sempat menjadi trending topic dan memicu spekulasi di kalangan warganet, dinilai Dedi sebagai puncak dari serangkaian manuver politik yang lebih mengutamakan sensasi daripada substansi. Isu ini, yang sengaja dilemparkan tanpa kejelasan, dianggap berhasil menyedot perhatian media dan publik, namun minim menyentuh pembahasan mengenai program kerja atau ideologi partai.

Penyebab PSI Mengandalkan Gimik Politik

Menurut Dedi, fenomena ini berakar pada minimnya tokoh dan gagasan substansial yang dimiliki PSI. Kritik ini bukan tanpa dasar. Dalam peta politik nasional, PSI dinilai belum memiliki figur yang secara independen mampu menandingi karisma para elit politik dari partai-partai senior.

Dedi menjelaskan bahwa PSI tidak memiliki tokoh yang dapat disandingkan dengan elit politik partai lain, serta minim gagasan dan program yang mampu menarik perhatian publik. Keterbatasan inilah yang diduga memaksa PSI mengambil jalan pintas melalui strategi gimik. Strategi ini dianggap paling efektif untuk mencapai dua tujuan utama: meningkatkan popularitas secara instan dan menciptakan sensasi populis di tengah hiruk pikuk politik.

"Dengan ketidakmampuan menonjolkan tokoh dan ide politik itulah menjadi sebab PSI memilih jalur gimik, selain untuk meningkatkan popularitas, juga menciptakan sensasi populis," ujar Dedi.

Halaman:

Komentar