Pasalnya, Jokowi menunjuk Zulkifli Hasan alias Zulhas menjadi menteri perdagangan menggantikan Muhammad Luthfi. Menurut Jokowi, Zulhas memiliki skill manajerial yang memumpuni.
Selain itu, Jokowi memercayakan posisi tersebut karena Zulhas diyakini bisa mengatur detail mengenai bidang perdagangan, salah satunya urusan mikro. Sayangnya, pandangan Jokowi itu sangat berbeda dengan Zaki.
"Selain kurangnya kompetensi dalam dunia perdagangan, Pak Zulhas adalah Ketum parpol," ujar Zaki kepada GenPI.co, Minggu (17/6/2022).
Secara tegas Zaki menyebut Jokowi sudah melanggar janjinya saat kampanye di periode pertamanya.
"Saat itu Jokowi melarang menterinya merangkap ketum parpol karena khawatir terjadi konflik kepentingan (conflict of interest)," tuturnya.
Akademisi dari Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta itu pun menegaskan Jokowi harus mengingat revolusi mental yang pernah dikampanyekan.
"Jangan malah dilanggar sendiri tapi laksanakanlah dengan konsekuen," pungkas Zaki.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Mahfud Sentil Fahri Hamzah Rangkap Jabatan Wamen dan Komisaris BUMN: Padahal Dulu Dia Paling Kencang Tuh
Prabowo Panggil Persatuan Purnawirawan TNI AD ke Istana, Ada Apa?
Nunggak Pajak, Mobil yang Ditumpangi Jokowi buat Melapor Ternyata Milik Perusahaan Kahiyang Ayu
Viral Senpi Laras Panjang saat Bentrok di Kemang, Kapolres Sebut Itu Senapan Angin