Sebelumnya, dalam sambutannya di acara Silaturrahmi Jalinan Alumni Timur Tengah Indonesia (JATTI), UAS mengaku bahwa dirinya tidak berpolitik.
Akan tetapi, UAS mengungkap kalau dukungan yang ia berikan mampu menjadikan seseorang menjadi kepala daerah.
Acara itu sendiri dihadiri oleh Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Wakil Ketua MPR sekaligus anggota JATTI Hidayat Nur Wahid, Sekretaris Jenderal Partai Gerindra Ahmad Muzani, dan Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla.
Guntur Romli yang mengetahui pernyataan itu langsung menyebut UAS sebagai buzzer politik yang berkedok penceramah.
“Buzzer politik yg berkedok penceramah agama, atau penceramah agama yg nyambi buzzer politik?” tanya Guntur Romli pada Sabtu (18/6/2022).
Keesokan harinya, Guntur Romli menceritakan saat dirinya memberi peringatan kepada publik untuk berhati-hati kepada UAS pada 2018 silam.
Saat itu, Guntur Romli menilai kalau tujuan UAS berkunjung ke para kiai Nahdlatul Ulama (NU) di Jawa memiliki tujuan politik.
Namun, saat itu masih belum banyak orang yang percaya sampai akhirnya UAS terbukti mendukung Prabowo Subianto.
“Thn 2018 saat Somad sowan ke kiai2 NU khususnya di Jawa, saya sdah ingatkan, Hati2 dgn orang ini, tujuannya pastipolitis, tp wkt itu msh belum banyak yg percaya, eh kemudian dia ngotot dukung Prabowo. Stlahnya banyak yg merasa 'tertipu' oleh langkah dia,” tulisnya dikutip Populis.id dari cuitan akun @GunRomli pada Senin (20/6/2022).
Kini, Guntur Romli merasa bahwa UAS sedang mendeklarasikan Anies untuk Pilpres 2024 kepada para anggota JATTI.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur