Lembaga survei Saiful Mujani Research And Consulting (SMRC) melakukan survei tekait tingkat intoleransi pada komunis, ISIS, LGBT, Ateis, dan Yahudi.
Dalam survei kali ini, SMRC menetapkan 3 indikator utama yakni kesediaan bertetangga, pekerjaan, dan menjadi pejabat publik.
Dalam hal hal ranah sosial terkait kehidupan bertetangga, orang dengan latar belakang PKI ditemukan angka ketidakbersediaan sebesar 77 persen. Sedangkan untuk ISIS sebesar 72 persen
Dalam hal pekerjaan yang difokuskan pada guru sekolah negeri, angka keberatan pada PKI mencapai 81 Persen. Untuk ISIS sebesar 77 persen
Warga beralatar belakang PKI dan ISIS pun mendapat angka keberatan cukup tinggi dalam hal menjadi pejabat publik masing-masing 83 persen (PKI) dan 78 persen (ISIS).
Baca Juga: Aziz Yanuar Blak-blakan Soal Kriteria Pemimpin Negara: Tidak Kompromi pada PKI dan Komunis
Terkait tingginya penolakan warga dengan latar belakang dua kelompok ini, pendiri SMRC, Saiful Mujani beri penjelasan.
Untuk PKI, menurut saiful ada andil kampanye negara yang anti terhadap komunisme.
“Survei ini menunjukkan bahwa warga paling banyak menyebut PKI atau komunis sebagai yang paling tidak ditoleransi. Penyebabnya, menurut dia, kemungkinan besar adalah hasil dari kampanye negara yang anti terhadap komunisme,” ujar Saiful sebagaimana dalam keterangan resmi yang diterima redaksi wartaekonomi.co.id, dikutip Jumat (24/6/22).
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur