Sejalan dengan tema yang diusung, yakni Ayo Cegah Stunting agar Keluarga Bebas Stunting sejalan dengan target BKKBN dalam menjalankan program penurunan prevalensi stunting di Indonesia.
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan bahwa Hari Keluarga Nasional tahun ini menjadi yang paling berbeda dari perayaan sebelumnya. Dia mengatakan bahwa tahun ini, perayaan dilakukan secara pentahelix dengan melibatkan peran pemerintah, masyarakat, pelaku usaha, akademisi dan media massa.
Hasto juga mengatakan bahwa pihaknya akan mengkordinir 34 kantor BKKBN di seluruh provinsi Indonesia untuk menjalankan program unggulannya. Dia mengatakan, tenaga kerja BKKBN akan hadir secara massal ke tiap-tiap rumah keluarga yang memiliki risiko stunting.
"Kita datang sambil berikan bantuan ke keluarga. Itu lah hari keluarga yang betul-betul kita ejewantahkan, kita wujudkan. Pemerintah hadir di tengah rakyat dalam arti di tengah-tengah keluarga yang membutuhkan uluran," kata Hasto dalam keterangan tertulisnya yang diterima Rabu (29/6/22).
Hasto mengatakan bahwa dalam memperingati Hari Keluarga Nasional, pihaknya akan menunjukkan fokus penting dari penanganan stunting. Selain itu juga ingin menunjukkan wujud dari gotong royong.
Dalam menjalankan program tersebut, Hasto juga mengatakan bahwa antusias KASAD Dudung Abdurrahman yang dinilai sebagai tokoh publik sangat besar mendukung program tersebut. Berdasarkan antusiasme yang besar tersebut, kata Hasto, pihaknya akan memberikan apresiasi berupa predikat sebagai Duta Bapak Asuh Anak Stunting.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur