Desmond mengatakan, akan mempertimbangkan dari segala sisi baik dari sisi ekonomi maupun kesehatan terkait penggunaan narkotika golongan satu itu.
"Kita lihat dulu nilai manfaatnya dan mudaratnya, sementara ini kan ada kajian ternyata nilai manfaatnya bagi kesehatan dan ekonomi itu luar biasa sekali, mudaratnya kecil sekali itu menurut informasi dari kesehatan," kata Desmond kepada awak media di Gedung DPR RI, Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, pada Selasa (28/6/2022).
"Kenapa di Belanda, di Thailand itu dibebaskan, ini yang kita kaji. Apakah dengan potensi secara ekonomi dan kesehatan itu. Nah catatan-catatan inilah yang akan kami bicarakan pada saat pembahasan UU Narkotika," sambungnya.
Mengenai RDP yang telah disinggung oleh Pimpinan DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, Desmond mengaku bahwa ada kemungkinan pada hari Kamis (30/6/2022) akan dilakukan kajian mengenai penggunaan ganja demi kebutuhan medis.
"Rencananya ada laporan kemungkinan kalau kosong Kamis akan saya panggil untuk mendengar," ungkap Desmond.
Menurut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra itu, prosedur terkait legalisasi ganja nantinya akan meminta masukan terlebih dahulu dari pakar kesehatan yang ada di Aceh.
Oleh karena itu, kata Desmond, Komisi III nantinya akan mempertimbangkan dari segala aspek, untuk menghindari banyak hal negatif yang ada di dalamnya.
"Ya kita minta masukan dulu, kesehatan kan ada pakar dari Aceh, ada pakar dari mana mana tentang itu nanti kita akan kita rumuskan apakah memang ini berbahaya atau tidak berbahaya bagi kesehatan," tutur Desmond.
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur