Beberapa faktor yang mempengaruhi konsentrasi partikulat tetap memberikan kontribusi pada penurunan kualitas udara di wilayah Jakarta, di antaranya emisi dari sumber lokal berupa transportasi dan pemukiman, serta emisi sumber regional yang berasal dari kawasan industri dekat dengan Jakarta.
Faktor kedua adalah pola angin lapisan permukaan yang memperlihatkan adanya pergerakan masa udara dari arah timur dan timur laut menuju ke Jakarta.
Dia menambahkan kondisi itu memberikan dampak terhadap akumulasi konsentrasi PM2.5 di ibu kota.
Faktor ketiga akibat tingginya kelembaban udara relatif, sehingga menyebabkan peningkatan proses absorsi partikulat di udara permukaan.
Selanjutnya, faktor keempat karena ada lapisan inversi yang merupakan lapisan di udara yang ditandai dengan peningkatan suhu udara seiring dengan peningkatan ketinggian lapisan.
Dampak dari keberadaan lapisan inversi menyebabkan partikulat yang ada di permukaan menjadi tertahan, tidak dapat bergerak ke lapisan udara lainnya, dan dapat mengakibatkan akumulasi konsentrasi partikulat.
"Ketika kualitas udara menurun, kami menghimbau untuk mengenakan pelindung diri seperti masker yang dapat mengurangi tingkat paparan terhadap polutan udara di luar ruangan," tuturnya.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Bukan Dibangun Pakai Uang Rakyat! Ini Fakta Mengejutkan di Balik Masjid Jokowi di Abu Dhabi
Bayar Utang Whoosh dengan Uang Koruptor? Ini Rencana Kontroversial Prabowo
Maxim Indonesia: Rahasia Pesan & Daftar Driver untuk Hasilkan Cuan!
Prabowo Gaspol! Whoosh Tak Cuma ke Surabaya, Tapi Diteruskan Sampai Ujung Jawa Timur