Hal ini disampaikan dalam tayangan YouTube Refly Harun yang diunggah pada 18 Mei 2022.
Dalam kesempatan tersebut, UAS menegaskan bahwa dirinya merupakan seorang pengajar.
Dengan demikian, ia tidak mungkin berbicara sembarangan.
"Saya sarjana, pendidik, dosen. Saya bukan orang yang ngomong sembarangan," kata UAS.
Pria 45 tahun itu mengaku sudah mengklarifikasi tuduhan yang menyebut dirinya sebagai bagian dari kelompok ekstremis.
"Tentang masalah-masalah kontroversial yang pernah ditujukan ke saya, semuanya sudah diklarifikasi," jelas pendakwah tersebut.
Lebih lanjut, UAS kemudian menjelaskan soal khotbahnya yang membenarkan tindakan bom bunuh diri.
Ia mengatakan bahwa ceramah tersebut disampaikan dalam konteks perang antara Palestina dan Israel.
"Itu konteksnya di Palestina, ketika tentara Palestina tidak punya alat apa pun untuk membalas serangan Israel dan itu bukan pendapat saya," imbuhnya.
Lebih lanjut, UAS tidak akan berhenti mengajarkan ajaran Islam hanya karena disebut ekstremis.
"Biarlah semua orang mengatakan itu, karena itu bagian dari ajaran agama, saya akan tetap mengajar," pungkas UAS.
Sumber: genpi.co
Artikel Terkait
Fadli Zon Dikecam Buntut Pernyataan Tak Ada Bukti Rudapaksa Massal pada Mei 1998
Yahukimo Mencekam Usai OPM Deklarasi Perang, 1 Prajurit TNI dan 1 Warga Tewas Dibunuh
UPDATE! Menguak Jejak Misterius Widodo, Relawan Asal Solo Diduga Otak Pembuatan Dokumen Ijazah Palsu Jokowi
Koran yang Memuat Pengumuman Hasil Ujian Jokowi Masuk UGM Disita Polri, Roy Suryo: Jahat Sekali!