Ajak Delegasi DEWG G20 Gala Dinner di Candi Prambanan, Menkominfo Kenalkan Budaya Indonesia

- Jumat, 20 Mei 2022 | 11:50 WIB
Ajak Delegasi DEWG G20 Gala Dinner di Candi Prambanan, Menkominfo Kenalkan Budaya Indonesia

“Dengan cara yang sangat puitis, kedamaian dan kedekatan antara kedua candi ini memberi tahu kita bahwa di Indonesia, komunitas agama yang berbeda memang hidup berdampingan secara harmonis. Hal ini sesuai dengan semboyan nasional Indonesia “Bhinneka Tunggal Ika” yang berarti “Unity in Diversity”,” tandasnya. 

 

Menurut Menteri Johnny, keberadaan candi di Indonesia bukan hanya warisan karya budaya semata, namun menjadi bukti ketahanan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan zaman. “Banyaknya candi-candi di Indonesia bukan hanya pemandangan untuk dilihat tetapi juga memiliki sejarah besar di balik setiap pembangunan dan pemugaran berkelanjutan,” ungkapnya. 

Menkominfo menjelaskan Candi Prambanan dibangun pada masa pemerintahan Raja Rakai Pikatan, raja Kerajaan Medang, sekitar tahun 830 Masehi. Menurut Menteri Johnny, penerus Raja Rakai Pikatan terus membangun dan mengembangkan kompleks di sekitar candi Prambanan. 

“Namun seiring berjalannya waktu, konflik dan bencana melanda, yang menyebabkan candi itu ditinggalkan sekitar abad ke-10 Masehi. Bencana tersebut berupa letusan gunung berapi dan gempa bumi yang sering terjadi, bencana yang berdampak signifikan terhadap daratan. Meski begitu, kuil megah ini bertahan,” tuturnya. 

Sejak ditemukan kembali pada awal 1700-an. candi Prambanan terus-menerus menghadapi tantangan. Menteri Johnny menjelaskan berbagai upaya restorasi telah dilakukan oleh pemerintah, masyarakat setempat, dan berbagai lembaga. “Proyek restorasi terbaru adalah pada tahun 2009, setelah gempa Yogyakarta. Penduduk setempat dan pemerintah percaya bahwa candi ini benar-benar merupakan landmark bersejarah dan akan terus dipertahankan kondisinya,” tandasnya.

Sumber: suara.com

Halaman:

Komentar

Terpopuler